CIREBON – Ratusan nasabah investasi bodong PT Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI) grudug rumah pimpinan CSI yang berada di Desa Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/5/2022).
Mereka datang untuk meminta pimpinan CSI mengembalikan uang mereka yang sudah enam tahun tanpa kejelasan.
Mereka datang dari berbagai daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk menagih dan meminta uangnya yang selama ini selalu dijanjikan pihak CSI sejak 2016 akan dikembalikan.
Salah seorang korban investasi bodong CSI, Mimi Rafi mengatakan, sudah sekitar enam tahun uang yang diinvestasikan di CSI hingga saat ini tidak ada kejelasan kapan akan dikembalikan.
Ia mengaku sudah lelah untuk meminta haknya kepada CEO CSI, Muhammad Yahya, tapi hanya janji-janji palsu yang diberikan dari 2016 hingga sekarang.
“Saya baru tiga bulan bergabung dengan CSI dan sudah Rp 105 juta saya investasikan. Uang itu hasil kerja jerih payah saya. Bagi saya uang Rp 105 juta itu sangat besar sekali nilainya,” katanya geram.
Lebih lanjut dikatakan Rafi, dirinya sudah pernah mengajukan gugatan ke PN Jakarta Pusat tetapi selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Segala upaya sudah dilakukan dengan teman-temannya tapi gerakannya selalu diintimidasi oleh orang-orang CSI sendiri.
“Kami hanya dikasih surat SPK hanya kertas yang sudah dinotariskan tapi tak berguna apa-apa. Saya dijanjikan produk dalam bentuk emas Antam tapi selama ini entah ada dimana emasnya, saya sendiri tidak tahu,” ujarnya.
Rafi juga pernah mencoba menanyakan ke notaris tersebut yang tertera di surat SPK tapi tak mau bertanggung jawab bahkan selalu menghindari saat didatangi.
“Saya dan teman-teman mohon dan harus mengadu ke siapa permasalahan ini karena kami sudah lelah tapi semua tidak ada kejelasan hingga sekarang,” tandasnya.
Sementara korban lainnya, Andi sangat kecewa karena dari hasil pertemuan dengan pihak pimpinan CSI hanya lagi-lagi di janjikan tanpa kepastian.
“Hasilnya tetap tidak ada kejelasan. Pimpinan CSI lagi-lagi berjanji akan membayar secepatnya, dan omongan itu sudah gak asing lagi. Yang kami harapkan itu kapan, tanggal berapa, bukan secepatnya,” tegasnya.
Andi juga menyebutkan lagi-lagi pimpinan CSI itu membawa nama agama dengan menyebut nama Allah akan membayar, padahal selama ini bahasanya seperti itu, tapi hasilnya tidak jelas hingga enam tahun sekarang ini. (dan)