CIREBON – Hingga saat ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon belum memberikan hasil lab penyebab puluhan warga Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon usai memakan nasi tumpeng syukuran pembanguan rumah baru.
Seelumnya diberitakan, 30 orang warga Galagamba keracunan setelah makan nasi tumpeng syukuran pembanguan rumah barusa, sehingga harus dilarikan ke RS Sumber Waras.
Namun setelah lima hari kejadian keracunan makanan, pihak Dinkes Kabupaten Cirebon belum memberikan hasil lab penyebab keracunan makaman tesebut.
“Hasilnya belum keluar, karena butuh lima hari uji lab dari sampel makanannya,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Sartono, Sabtu (3/9/2022).
Menurut Sartono, Dinkes Kabupaten Cirebon sudah membawa sampel makanan berupa nasi dan lauk pauknya untuk dikirimkan ke Laboratorian Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat.
“Pemeriksaannya di labkesda Provinsi Jawa Barat karena di sana alatnya lebih memadai,” ucapnya.
Sampel makanan yang dikirim merupakan sisa makanan yang dikonsumsi oleh 30 orang warga Desa Galagamba, Kabupaten Cirebon.
“Nasi kuning tumpeng, nasi putih dan lauk pauknya ada oreg tempe, tahu,potongan ayam goreng, dan potongan ayam bekakak,sudah kita bawa, ” jelasnya.
Sampel makanan tersebut telah dikirimkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ke Labkesda Provinsi Jawa Barat pada Kamis 1 September 2022.
“Sudah dikirim sampelnya sejak tanggal kejadian penemuan kasus keracunan, kita tunggu hasil labnya,” bebernya.
Selama kurun waktu yang dibutuhkan, dijelaskan Sartono uji lab akan lebih dulu menentukan kultur kuman.
“Info Labkesda Jabar kemungkinan hari jumat, karena mengidentifikasi kultur kuman itu butuh waktu lama,” pungkasnya. (de)