CIREBON, fajarsatu.com – Stunting di Kabupaten Cirebon masih tinggi sekitar 14 ribu atau sekitar 8 persen. Hal itu disampaikan Wabup Cirebon saat sosialisasi stunting di Desa Sibubut, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jumat (10/2/2023).
Menurut Wakil Bupati Cirebon, Hj. Wahyu Tjiptaningsih, stinting Kabupaten Cirebon masih banyak sehingga perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Saat ini masih banyak orang tuanya bekerja, anaknya dititipkan kepada neneknya, yang tidak memahami makanan yang standar gizi, akibat anak menjadi tidak sehat, ” Kata Ayu.
Lebih lanjut dikatakan Ayu, anak pada usia 1.000 hari pertama semenjak kelahiran sangat membutuhkan gizi pertumbuhan dan perkembangan otak.
“Penyelesaian stunting tidak hanya tanggungj awab pemerintah daerah, tetapi kita bersama seperti akademisi, Bisnis dengan CSR, Media, Komunitas dan banyak lagi, ini harus sinergis melakukan permasalahan stunting,” ungkapnya.
Tahun 2021 stinting di Kabupaten Cirebon terdapat 15.229 atau sekitar 9,4 persen. Artinya di bawah standar angka stunting di Jawa Barat.
“Dan tahun 2022 menjadi 14.000 atau sekitar 8 persen, turun satu persen, mudah-mudahan di tahun 2024 kabupaten Cirebon zero Stanting atau Nol persen,” ungkapnya. (de)