MAJALENGKA, fajarsatu.com – Bermunculanya mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki bakat di bidang seni, baik seni tari, seni tarik suara, seni peran atau teater, seni monolog dan seni lainnya, menjadi tantangan besar bagi Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), khususnya dan STKIP Yasika Majalengka umumnya untuk mampu menjembatani pengembangan bakat para mahasiswanya tersebut.
Atas dasar tersebut, Prodi PBSI STKIP Yasika Majalengka memiliki inisiatif untuk membentuk Sanggar Seni di lingkungan kampus yang dapat menjadi wadah pengembangan bakat-bakat seni para mahasiswanya tersebut.
Ketua Prodi PBSI STKIP Yasika Majalengka, Rosi Gasanti, M.Pd menjelaskan, dengan bimbingan dan arahan langsung dari Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Majalengka, Dr Oman Surahman, MM, Prodi PBSI STKIP Yasika Majalengka berencana menggagas pembentukan Sanggar Seni.
Pembentukan wadah tersebut untuk menjembatani para mahasiswa yang memiliki bakat di bidang seni untuk mengembangkannya sehingga saat lulus menjadi sarjana dapat menjadi nilai lebih atau unggul dan bekal hidupnya di masyarakat.
“Rencana pembentukan Sanggar Seni ini sebagai respons positif terhadap kemunculannya bakat-bakat seni para mahasiswa yang cukup beragam dan butuh wadah untuk mengembangkannya. Meskipun secara organisasi mereka sudah memiliki untuk penyalurannya melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), hal itu belum cukup jadi wadah pengembangan bakatnya. Atas dasar itu kami berinisiatif merancang pembentukan Sanggar Seni,” jelas Rosi Gasanti didampingi Dosen PBSI, Taiman, M.Pd saat berdiskusi dengan Kabid Kebudayaan Disparbud Majalengka, Dr Oman Surahman, M.M di gedung rektorat STKIP Yasika Majalengka, Selasa sore (21/2/2023).
Dikatakan Rosi, secara langsung dirinya telah menyerahkan kepada dosen sastra yakni pak Taiman, M.Pd untuk merancang dan menjajagi proses pembentukan sanggar seni tersebut. Diharapkan dengan terbentuknya sanggar seni tersebut, dapat membawa nama harum lembaga dan daerah dalam mengembangkan dan melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah dalam upaya menjunjung kearifan lokal Majalengka.
Sementara itu Kabid Kebudayaan pada Disparbud Kabupaten Majalengka, Dr Oman Surahman, MM mengatakan, lembaga pendidikan tinggi atau SLTA seharusnya memiliki sanggar seni tersendiri untuk mengembangkan bakat-bakat seni yang dimiliki para siswa atau mahasiswanya. Hal itu penting agar para lulusannya memiliki keterampilan khusus disamping ilmu pengetahuan sesuatu bidang keilmuan yang dipelajarinya di bangku sekolah atau bangku kuliah.
“Kalau kampus inj memiliki sanggar seni yanv mampu menjadi wadah pengembangan bakat seni para mahasiswanya, saya yakin para lulusannya nanti akan memiliki nilai unggul dibanding lulusan kampus lain. Karena itu saya mendukung penuh keinginan STKIP Yasika untuk membentuk sanggar seni yang sedang digagas oleh Prodi PBSI khususnya,” tandas Oman Surahman. (eko)