CIREBON, fajarsatu.com – Kondisi tanggul di Desa Kalibuntu, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon sudah sangat kritis, sehingga pemerintah pusat melalui BWWS perlu ada perbaikan di sepanjang tanggul cisanggarung.
Kuwu Desa Kalibuntu Tarsono mengatakan, sejak 2018 tanggul Cisanggarung kondisinya sudah rusak akibat abrasi arus Sungai Cisanggarung yang terus menghantam badan jalan.
“Paska hujan sejak kemaren Sabtu (1/4/2023) dari malam sampai pukul 00.00 WIB membuat tanggul Cisanggarung meluap dan melimpas,” ujar Tarsono, Senin (3/4/2023).
Lanjutnya, kondisi tanggul Cisanggarung di Desa Kalibuntu hanya mempunyai klep air pembuangan yang berasal dari tanggul Cisanggarung. Karena intensitas hujan dan air dari Sungai Cisanggarung tidak bisa menahan arus sungai sehingga arus air limpas ke rumah warga.
Pemdes Kalibuntu dengan masyarakat setempat secara suka rela mengantisipasi arus Sungai Visanggarung yang akan masuk ke pemukiman warga di tahan dengan kantong-kantong plastik yang berisi pasir yang di sepanjang Sungai Cisanggarung.
Sejak malampukul 00.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB, masyarakat Desa Kalibuntu kerja bakti agar arus air Cisanggarung tidak masuk ke area pemukiman warga.
Pemdes Kalibuntu meminta kepada BWWS, Pemerintah Provinsi Jawa barat dan pemerintah pusat agar serius menangani tanggul Sungai Cisanggarung yang berada di Jalan Provinsi Jawa Barat yang merupakan akses jalan utama bagi para pengguna roda dua dan roda empat menuju Kecamatan Ciledug.
“Kalau tanggul Cisanggarung yang berada di Desa Kalibuntu jebol bisa dipastikan akan merendam warga di wilayah timur Kabupaten Cirebon seperti Kecamatan Pabedilan, Losari, Ciledug Kecamatan Pasaleman serta wilayah yang lainnya,” jelas Tarsono.
Dikatakannya, sudah banyak anggota DPR RI dan DPRD Kabupaten Cirebon meninjau lokasi, tetapi pihak BWWS belum ada respon sama sekali.
Padahal, tambahnya, pihak Pemdes Kalibuntu sudah mengajukan pengajuan agar ada perbaikan tanggul Sungai Cisanggarung yang sudab kritis.
Saat ini Pemdes Kalibuntu sementara meminta bantuan berupa kantong-kantong yang berisi pasir guna mengantisipasi banjir akibat luapan Sungai Cisanggarung, karena dari hulu mendapatkan limpahan air dari Kabupaten Kuningan.
Pemdes Kalibuntu meminta pemangku kebijakan agar serius menangani tanggul Cisanggarung dari mulai Kecamatan Waled, Pasaleman, Ciledug, Pabedilan sampai Kecamatan Losari.
Terpisah, tokoh masyarakat timur, Munadi alias Kanhok menambahkan, kondisi ini merupakan kado pahit saat Kabupaten Cirebon merayakan HUT Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, ada empat kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Waled, Pasaleman, Ciledug dan Losari.
“Seharusnya pihak BWWS dan pemrov jawa barat serta pemerintah pusat dan pemerintah Kabupaten Cirebon dalam menangani tanggul yang kritis di lima kecamatan yaitu Kecamatan Waled, Pasaleman, Ciledug, Pabedilan dan Losari,” katanya.
Selama. 20 tahun, lanjut Munadi,, belum ada perbaikan yang di lakukan oleh pihak BWWS serta pemerintah sehingga masyarakat wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Ia berharap kepada anggota DPRD, DPRD Provinsi Jawa Barat, DPR RI dan BWWS agar bisa mendengarkan aspirasi masyarakat merealiasasikan perbaikan tanggul Cisanggarung yang kondisinya sangat kritis dan perlu penangananan yang serius. (dedi)