MAJALENGKA, fajarsatu.com – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) STKIP Yasika Majalengka kembali mendapat penilaian dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik). Dalam waktu dua hari yakni Senin dan Selasa tanggal 18-19 Desember 2023, dua orang Profesor dari dua perguruan tinggi negeri yang ditunjuk menjadi asesor Lamdik turun langsung melakukan asesmen lapangan (AL) atau penilaian ke kampus yang berlokasi di Desa/Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka tersebut.
Dua guru besar yang melakukan penilaian lapangan tersebut yakni asesor satu Prof. Dr Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum yang merpakan salah satu guru besar Universitas Semarang (UNES) Jawa Tengah dan Prof. Dr Haznah Faizah AR, M.Hum yang merupakan salah satu guru besar di Universitas Negeri Riau. Selama dua hari, dua asesor tersebut melakukan penilaian terhadap semua aspek pengelolaan pendidikan tinggi khususnya Prodi PBSI STKIP Yasika Majalengka yang saat ini dipimpin Ketua Prodi Rosi Gasanti, M.Pd dibawah bimbingan Wakil Ketua I Bidang Akademik, Lanlan Muhria, M.Pd dan Ketua STKIP Yasika Majalengka sebagai penanggungjawab, Arip Amin, M.Pd, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Drs Aceng Jaelani, M.Ag, serta Ketua Dewan Pembina Prof. Dr H Cecep Sumarna, M.Ag.
Dalam closing ceremony yang berlangsung Selasa sore, Prof. Dr Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum mengatakan, dalam dua hari asesor dari Lamdik melakukan penilaian, STKIP Yasika Majalengka menunjukkan gambaran yang betul-betul sesuai aslinya. Kenapa dikatakan demikian karena ada lembaga pendidikan yang saat akan dinilai meminjam ke lembaga lain untuk menutupi berbagai kekurangan sehingga selesai dinilai tetap saja banyak kekurangannya.
“Satu hal yang menjadi catatan untuk peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Prodi PBSI STKIP Yasika ini antara lain perlu adanya penambahan jumlah dosen yang sesuai bidang keilmuan sehingga antara jumlah mahasiswa dan dosen bisa seimbang. Dari sisi sarana prasarana yang sudah ada tinggal melakukan penataan dan penetapan seperti ruang dosen yang harus pasti dan kalau bisa setiap dosen punya ruangan masing-masing sehingga dapat terjaga privasinya,” jelas Prof Hari.
Dikatakannya, dalam sesi wawancara dengan alumni, masukan dari para almni cukup bagus dan mereka berharap agar STKIP Yasika membuka program Pascasarjana sehingga para alumni tidak jauh-jauh untuk studi lanjut. Terlebih lagi dengan akan segera berubahnya STKIP Yasika menjadi universitas, hal itu mendapat sambutan antusias dari para alumni dan para pengguna lulusan yakni para kepala sekolah yang sudah mengetahui kualitas lulusan Prodi PBSI STKIP Yasika Majalengka yang sudah menjadi guru bahkan banyak diantaranya jadi kepala sekolah.
Sementara itu asesor dua, Prof Dr Haznah Faizah AR, M.Hum mengatakan, asesor yang ditunjuk oleh Lamdik juga memang sama-sama dosen sehingga sangat memahami bagaimana pengelolaan sebuah lembaga pendidikan. “Di sini rata-rata usianya masih muda sehingga harus memiliki semangat muda untuk melakukan penelitian sehingga dapat menghasilkan karya yang banyak. Masing-masing dosen minimalnya memiliki bahan ajar yang disusun sendiri sehingga hal itu dapat menjadi bahan yang dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut,” jelasnya.
Dikatakannya, untuk memberikan motivasi agar dosen terus berupaya meningkatkan kinerjanya, maka minimal dalam satu semester dilakukan penilaian yang dalam prosesnya harus melibatkan mahasiswa. “Dalam penilaian tersebut misalnya memilih dosen favorit dengan memberikan reward berupa hadiah apa saja sehingga dosen itu ada motivasi untuk terus mengembangkan kemampuan dan kinerjanya dalam mendidik mahasiswa,” jelas salah satu guru besar Universitas Riau tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina STKIP Yasika Majalengka, Prof Dr H Cecep Sumarna, M.Ag mengatakan, selama asesmen lapangan terhadap Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) tentunya banyak sekali saran-saran akademik yang sangat berharga. Penilaian terhadap prodi ini tentunya sebagai motivasi untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan agar lembaga pendidikan STKIP Yasika lebih berkembang dan lebih baik.”Kampus STKIP Yasika Majalengka ini sebagai sebuah skoci besar untuk menjadi media pengembangan diri bagi semua dosen dan pegawai. Dengan demikian seluruh dosen dan pegawai harus terus berlomba lomba untuk mengembangkan lembaga dan karirnya masing-masing,” tandasnya. (eko)