CIREBON, fajarsatu.com – Meningkatnya hama tikus jelang musim tanam 2024 membuat Pemdes Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon melaksanakan gropyokan tikus yang melibatkan seluruh kelompok tani.
Kelompok tani melakukan gropyokan tikus di Desa Bayalangu Kidul dengan menggunakan anjing sebagai pemburu hama tikus untuk mencari tikus dilubang-lubang diarea pematang sawah. Dalam gropyokan tikus juga turut hadir babinsa dan dari UPT pertanian Kecamatan Gegesik.
Menurut Kuwu Bayalangu Kidul, Sugiarto gropyokan tikus atau memburu hama tikus merupakan kegiatan rutin setiap tahun jelang musim tanam.
“Sudah dua tahun sekarang hama tikus makin banyak menyerang tanaman padi petani, bahkan penyemaian padi ikut diserang hama tikus hingga membuat petani merugi,” kata Sugiarto kepada media saat gropyokan tikus, Senin (15/1/2024).
Dikatakan Sugiarto, untuk menanggulangi hama tikus pihak pemdes juga selain melakukan gropyokan tikus (perburuan tikus) akan membuat sarang burung hantu agar area sawah di huni burung hantu.
“Burung hantu ini merupakan pemburu tikus yang baik, sehingga untuk mengatasi hama tikus, di area sawah harus ada burung hantu, sehingga kita akan buatkan sarangnya agar ada burung hantu yang datang ke area sawah,” ungkapnya.
Sugiarto sangat berharap ada solusi yang terbaik untuk mengatasi hama tikus yang saat ini makin banyak jumlahnya. Bahkan akibatk banyak hama tikus tak sedikit petani melakukan penyemaian padi hingga dua kali.
“Kalau sudah disemai kemudian diserang hama tikus sampai habis, ya petani harus melakukan penyemaian lagi, ini menambah biaya oprasional lagi,” katanya.
“Kita memiliki area pertanian seluas 528 hektare dengan hasil panen padi bisa mencapai 7 ton gabah perhektar,” pungkasnya. (de)