Yayasan Hidayatullah Kota Bandung Programkan Santri Berkualitas dam Mamdiri
Melahirkan generasi Al qur’an yang berkarakter, memiliki akhlak Islami, Mandiri serta berkualitas menjadi program utama para pengurus Pesantren Nurul Hasna – Hidayatullah Kota Bandung. Pesantren yang berdiri atas inisiasi BMH Jabar pada tahun 2021 ini terus berkembang dan menghasilkan lulusan yang hafal al qur’an, serta memiliki life skil, pada awalnya hanya program Rumah Qur’an berupa daurah menghafal Al Qur’an yang Kerjasama dengan Pesantren Ashabul Kahfi Bekasi dan BMH Jawa Barat namun atas dukungan penuh dari Bapak H Muchdar Umar beserta Ibu Hj Arita Dewi yang telah memberikan wakaf pakai Rumahnya di jln Layar No. 5 Arcamanik Kota Bandung, maka pada 2 Juli tahun 2021 resmi berbadan hukum berupaya Yayasan Hidayatullah Kota Bandung yang di pimpin oleh Bapak H Uup Saefullah, Rumah yang dijadikan sarana belajar Al Qur’an, diniyah dan life skil ini menjadi motivias para pengurus untuk terus bermujahadah melahirkan generasi yang berkualitas dan mandiri di bawah Yayasan Hidayatullah Kota Bandung dengan Akte Notaris dan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No AHU-0016330.AH.01.042021 yang bergarak di bidang Pendidikan, dakwah sosial dan ekonomi, terus berkembang dengan menambah fasilitas belajar dan pengembangan pembelajaran serta program kemandirian dengan merintis usaha laundry dan jual berbagai produk makanan.
Pada momentum Rakeryas ke 3 yang di laksanakan pada hari Ahad, 5 Januari 2025 di Jl. Layar No. 5 Arcamanik dengan tema, “Meningkatkan Sinergi dan Kolaborasi dalam mewujudkan Lembaga yang Berkualitas dan Mandiri”.
Ketua Yayasan Hidayatullah Kota Bandung – Pesantren Nurul Hasna, Ustadz Uup Saefulloh menegaskan dalam sambutannya, “Kita semua yakin dengan amanah yang kian hari semakin berat ini,” katanya. “Namun, akan terasa mudah dan ringan dengan adanya sinergi serta kolaborasi dengan semua pihak. Tentu yang tidak boleh kita lepas adalah pertolongan Allah SWT,” imbuhnya.
Ketua Pembina Ustadz Dadang Abu Hamzah juga memberikan penguatan. Menurutnya, dengan berkolaborasi yang dalam bahasa lain adalah berjamaah, akan muncul kekuatan dan percepatan-percepatan. “Ibarat antara logika matematis dengan logika spiritual (jamaah), shalat sendiri mendapat pahala 1, dengan jika shalat berjamaah mendapatkan pahala 27,” ia menegaskan.
Hadir dalam acara ini, mulai dari jajaran Pembina, Ustadz Dadang Abu Hamzah, Ustadz Asep Juhana, dan Ustadz Amin Al-Husaini, jajaran pengawas hadir Ustadz Abdul Wahid, serta seluruh pengurus; Ketua Ustadz Uup Saefulloh, Sekretaris Ustadz Hermansyah, Bendahara Ustadz Hendra Permana dan Mudhirah Ustadzah Iffah Fitri Aini dan semua musyrifah.
Selain itu, turut hadir juga para penasehat yaitu Bapak Muchdar Umar beserta Ibu Arita Dewi, Bapak Devinal Afrizal serta Bapak Sumrahadi, menambah kehangatan dan semangat dengan masukan-masukan yang diberikan saat berdiskusi.
Alhamdulillah, acara berlangsung dengan lancar dan penuh hikmat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan atas setiap ikhtiar dari program-program yang akan dilaksanakan. (sep)