CIREBON, fajarsatu.- Kartu peserta penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) saat ini masih saja ditemukan dikoordinir oleh beberapa e-warong di beberapa titik lokasi di wilayah Kabupaten Cirebon.
Menanggapi hal itu, Koordinator Daerah Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Eka Wildanu menganggap, wajar karena sejumlah manula tidak paham dan mengerti terkait dengan teknis pengambilan bantuan yang digulirkan oleh pemerintah pusat tersebut.
“Soal kartu dipegang sama e-Warong bukan sama penerima bantuan memang masih ada saja dilapangan dan Saya juga mempertanyakan hal itu,” kata dia, Senin (16/3/2020).
Lanjut dia, sudah seharusnya kartu penerima bantuan dipegang langsung oleh masyarakat yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat waktunya membelanjakannya di e-Warong.
“Sudah seharusnya dipegang sama KPM untuk memastikan saldo untuk pembelanjaan masuk atau tidaknya,” jelasnya.
Meskipun demikian, dirinya mewajarkan hal tersebut masih terjadi di lapangan. karena dari sejumlah KPM itu berusia lanjut yang dikhawatirkan pada saat melakukan transaksi salah memasukan PIN atau kode dari kartu yang nantinya akan bermasalah dengan bank.
“Dari penerima bantuan kan banyak yang sudah lanjut usia, mungkin dari pada salah memasukan PIN yang nantinya bermasalah dengan bank jadinya dikoordinir,” ungkapnya.
Dengan fakta yang terjadi di lapangan itu, pihaknya akan langsung mengevaluasi serta melaporkan kepada bank, karena e-Warong ini sebagai kepanjangan tangan dari bank, mengingat pihaknya hanya sebatas mengurusi ruang lingkup KPM.
“Di lapangan rata-rata KPM tidak mengetahui teknis secara langsung karena sudah dikoordinir oleh e-Warong, sehingga KPM hanya menerima dalam bentuk barang. Kami juga memahami karena bisa saja karena kurangnya pengawasan dari kami,” tegasnya.
Meskipun praktek ini sudah berjalan cukup lama, dirinya akan menindaklanjuti dengan memberikan edukasi sesuai dengan aturan kepada masyarakat. (dave)