Minggu, 11 Mei 2025
  • Login
fajarsatu.com
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon
No Result
View All Result
fajarsatu.com
No Result
View All Result

Presiden Jokowi Kritik Regulasi UU Masih Pakai Pola Lama dan Bertele-tele

Admin
26/08/2019 20:07
in Nasional
0
Presiden Jokowi Kritik Regulasi UU Masih Pakai Pola Lama dan Bertele-tele
Share on FacebookShare on Twitter

Work online and earn real money

JAKARTA, fajarsatu.- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengritik pembuatan regulasi, khususnya undang-undang di Indonesia yang memakai pola lama, bertele-tele, dan sudah berpuluh-puluh tahun tidak pernah berubah.

“Mohon maaf, kita ingin semuanya nantinya setiap regulasi itu dikerjakan dengan cepat. Tapi mohon maaf, saya melihat masih dalam urusan yang berkaitan dengan regulasi kita ini memakai pola lama, sudah berpuluh-puluh tahun tidak pernah kita rubah,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Orientasi dan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Anggota DPR RI dan DPD RI Terpilih Periode 2019-2024, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (26/8) siang.

Menurut Presiden, sejak jaman Orde Baru sampai sekarang yang namanya membuat undang-undang itu masih bertele-tele. Buat DIM (Daftar Isian Masalah) dulu, kemudian pembahasan 2 kali masa sidang, kemudian ada kunker (kunjungan kerja), kemudian ada studi banding di dalam maupun luar negeri. “Bagaimana kita bisa cepat kalau ini masih kita teruskan,” ujarnya.

Presiden juga mengemukakan masalah penganggaran, yang dimulai dengan nota keuangan dan yang dibacakan di 16 Agustus, kemudian ada pembahasan Menteri Keuangan di paripurna, dibalik kembali lagi ke komisi dan badan anggaran. Step-stepnya, balik lagi ke paripurna, kemudian pandangan fraksi-fraksi.

“Saya melihat ya maaf apakah tidak bisa kita evalusi agar lebih cepat tanpa mengurangi ketelitian, kecermatan kita dalam membuat setiap undang-undang sehingga kualitasnya juga akan semakin detail dan semakin baik,” kata Presiden Jokowi dengan nada bertanya.

Bacajuga

Singgah di Cirebon, Jokowi Bertolak ke Pekalongan Buka Muktamar Sufi Internasional 2023

Presiden Jokowi Yakin BIJB Kertajati Bakal Jadi Bandara dengan Taffic yang Padat

Jokowi Bertemu Perwakilan Industri Jasa Keuangan di Istana Merdeka

Soal perpindahan seperti RUU yang belum selesai di periode sebelumnya, Presiden juga mengkritisi karena seharusnya kan bisa kita carry over secara otomatis pada DPR periode berikutnya. Namun sepengetahuannya, ini tidak bisa. Padahal yang bertanggung jawab adalah lembaganya sehingga (mestinya) bisa diteruskan di periode selanjutnya agar tidak kita kehilangan waktu.

“Mohon maaf,  mohon maaf ini mengingatkan saja kepada kita semuanya agar kita ini bisa bekerja lebih cepat karena sekarang ini fleksibilitas kecepatan untuk memutuskan, kecepatan kita bertindak itu sangat menentukan sekali berjalan tidaknya lompatan-lompatan yang akan dilakukan oleh negara kita Indonesia,” tutur Presiden.

Presiden juga menyindir bahwa sekarang urusan income atau pendapatan anggota DPR juga sudah lebih besar dari menteri bahkan lebih besar dari Presiden. Karena itu, Presiden Jokowi mengajak untuk bekerja menghadapi tantangan-tantangan yang sudah berbeda tidak seperti yang lalu-lalu.

Terkait fungsi regulasi itu, Presiden Jokowi menilai, bahwa regulasi kita ini terlalu banyak dan menjerat kita sendiri, menghambat kita sendiri.

“Kenapa nggak dibuat sesimpel mungkin sesederhana mungkin sehingga eksekutif bisa berjalan lebih cepat, dan cepat memutuskan, fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang ada” tanya Presiden seraya menambahkan, bahwa sekarang ini butuh deregulasi besar-besaran, penyederhanaan dan kosistensi dalam membuat regulasi yang orientasinya semuanya harus hasil output/outcome.

Menurut Presiden, sudah tidak relevan target membuat undang-undang sebanyak-banyaknya. “Menurut saya membuat undang-undang tidak usah banyak-banyak tetapi yang dibutuhkan rakyat dan itu memberikan fleksibilitas yang cepat terhadap eksekutif dalam bekerja,” ujarnya.

Presiden menegaskan, bahwa ukuran kinerja kita sebagai pembuat peraturan perundang-undangan, karena ini juga diajukan oleh eksekutif maupun inisiatif dari legislatif, bukan diukur dari seberapa banyak undang-undang yang dibuat tapi sejauh mana kepentingan rakyat, kepentingan negara dan kepentingan bangsa ini bisa terlindungi.

“Harus bisa meningkatkan efisiensi, kecepatan dan untuk anggaran sepenuhnya kita dedikasikan untuk rakyat, untuk negara dan untuk bangsa ini,” pungkas Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjatan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo. (FS-7)

Tags: Bertele-telePresiden JokowiRegulasi UU

Related Post

Percepat Pendaftaran Tanah di Sumut, Menteri Nusron Serahkan 875 Sertipikat Tanah
Nasional

Percepat Pendaftaran Tanah di Sumut, Menteri Nusron Serahkan 875 Sertipikat Tanah

Admin
10/05/2025 10:48
Menteri Nusron dan Pemda Sumut Komitmen Tuntaskan Target 128 RDTR
Nasional

Menteri Nusron dan Pemda Sumut Komitmen Tuntaskan Target 128 RDTR

Admin
10/05/2025 10:40
Ikuti Sidang Kabinet Paripurna, Menteri Nusron Terima Instruksi Presiden Prabowo Terkait HGU
Nasional

Ikuti Sidang Kabinet Paripurna, Menteri Nusron Terima Instruksi Presiden Prabowo Terkait HGU

Admin
09/05/2025 19:13
Stabiltas Sektor Jasa Keuangam Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global
Nasional

Stabiltas Sektor Jasa Keuangam Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global

Admin
09/05/2025 18:59
Lantik Pejabat Struktural, Menteri Nusron Tegaskan Pentingnya Sistem Rotasi Berkala
Nasional

Lantik Pejabat Struktural, Menteri Nusron Tegaskan Pentingnya Sistem Rotasi Berkala

Admin
09/05/2025 10:09
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
Nasional

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)

Admin
08/05/2025 11:18
Pacu Inklusi Keuangan Dukung Asta Cita, OJK Luncurkan Indeks Aksed Keuangan Daerah (IKAD)
Nasional

Pacu Inklusi Keuangan Dukung Asta Cita, OJK Luncurkan Indeks Aksed Keuangan Daerah (IKAD)

Admin
06/05/2025 18:10
Kebebasan Pers dan Integritas Lokal SMSI Meriahkan World Press Freedom Day di TIM Jakarta
Nasional

Kebebasan Pers dan Integritas Lokal SMSI Meriahkan World Press Freedom Day di TIM Jakarta

Admin
03/05/2025 15:01

Populer

  • Pasar Berkah KOIN NU, Sayur Gratis untuk 100 Penerima Manfaat

    Pasar Berkah KOIN NU, Sayur Gratis untuk 100 Penerima Manfaat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anggota DPR RI Kardaya Warnika Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada Para Siswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musrenbang RPJMD dan RKPD Pemkab Majalengka Digelar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inilah Daftar Nama 176 Kuwu Baru se-Kabupaten Cirebon

    205 shares
    Share 205 Tweet 0
  • Pacu Inklusi Keuangan Dukung Asta Cita, OJK Luncurkan Indeks Aksed Keuangan Daerah (IKAD)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Redaksi
  • Kontak
  • Disclaimer

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

No Result
View All Result
  • Home
  • Ciayumajakuning
    • Cirebon
    • Kuningan
    • Indramayu
    • Majalengka
  • Jabar
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Sastra & Budaya
  • Opini
  • Wisata
  • Teknologi
  • DPRD Kota Cirebon

© 2019 PT Karna Karya Abadi. All rights reserved. didukung Jasa Pembuatan Website

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

- Select Visibility -

    error: Content is protected !!