SUMBER, fajarsatu – Pidato Presiden Joko Widodo terkait ancaman krisis pangan di tengah pandemi Covid-19 direspon positif oleh sejumlah masyarakat Kabupaten Cirebon melalui gotong royong menggarap tanah-tanah yang tidak produktif di pekarangan rumahnya.
Salah satunya, Atto Iswanto bersama kelompoknya yang tergerak menanam bahan-bahan pokok non beras untuk kebutuhan sehari-hari. Penanaman dilakukan di RT 03 RW 04 Kelurahan Kaliwadas, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
“Melalui gerakan penanaman ini, kita berupaya mencegah dampak terburuk krisis pangan yang akan terjadi sebagaimana peringatan bapak Presiden Joko Widodo melalui pidatonya. Target kita simpel, bagaimana warga tidak bergantung oleh orang lain, dimana setiap keluarga bisa memenuhi kebutuhan pangannya melalui gerakanan menanam ini,” ungkap Atho.
Ia menambahkan, di tengah wabah corona sekarang tidak ada yang dapat memprediksi bagaimana kondisi ke depan. Baginya, wabah corona membawa hikmah agar pangan kita berdaulat, tidak bergantung kepada negara lain.
“Kita menanam untuk memenuhi unit terkecil dari negara, yakni rumah tangga. Jadi yang lain berharap bantuan sosial dari pemerintah, kita berikan edukasi kepada masyarakat untuk menanam. Membuka lahan-lahan tidur yang selama ini tidak dimanfaatkan untuk ditanami guna kebutuhan pangan,” ujarnya.
Lanjut Atho, urusan pangan bukan hanya urusan stok beras semata. Indonesia memiliki banyak ragam jenis pangan yang bisa dimanfatkan. Bahkan, tambah Atho, perwatan tanamannya cenderung lebih mudah diakses dibandingkan padi.
“Kita menanam ubi-ubian dan kacang-kacangan, ada gembili, singkong, jagung, dan kacang jalar. Karena kita bukan petani yang sudah memiliki skill dan tanah yang luas, kita menanam yang perwatannya mudah dan bisa di pekarangan rumah,” pungkasnya. (dkn)