SUMBER, fajarsatu – Mulai hari ini Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon menggelar swab test massal bagi masyarakat yang dianggap beresiko besar terpapar Covid-19 di beberapa titik. Pelaksanaan swab tes massal diselenggarakan secara serentak oleh Pemkab Cirebon.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyat mengatakan, swab tes massal dilaksanakan mulai dari cluster positif, PDP, ODP, OTG dan pemudik dari epicentrum serta tenaga medis yang menangani covid-19 ditambah orang yang beresiko.
“Hari ini kita periksa orang-orang yang sangat beresiko terkena Covid-19 melalui swab test,” ujarnya saat ditemui di Covid Centre Kabupaten Cirebon, Rabu (12/5/2020).
Dalam pelaksanaan swab tes masal ini, Pemkab Cirebon menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) Cirebon sebagai pihak yang memiliki satu-satunya laboratorium khusus Covid-19 di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).
“Kita menggandeng UGJ karena mereka yang memiliki satu-satunya laboratorium khusus Covid-19 di wilayah Ciayumajakuning, kita juga melakukan pemeriksaan di beberapa titik terdiri dari Kecamatan Susukan, Beber, RSUD Waled, RSUD Arjawinangun, Covid Centre dan Labkesda Kabupaten Cirebon,” paparnya.
Ia berharap dari apa yang dilakukan selama ini, seperti pemberlakuan PSBB yang disertai pemeriksaan swab massal akan mempersempit penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Cirebon yang sampai saat ini masih ditetapkan sebagai zona merah oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selain pelaksanaan swab test missal, Nanang mengatakan sejumlah kendala antara lain alat kelengkapan dalam kegiatan pelaksanaan swab tes masal hanya mampu bertahan hingga lima hari kedepan.
“Memang peralatan untuk lima hari kedepan masih mencukupi namun setelah itu sudah gak ada lagi,” kata Nanang.
Maka dari itu pihaknya sudah meminta bantuan Viral Transport Medium (VTM) sebanyak 500 pcs kepada pemerintah provinsi Jawa Barat.
“Kita sudah meminta bantuan supaya bisa menyediakan VTM dalam pelaksanaan swab masal di Kabupaten Cirebon,” tuturnya.
Namun bilamana pemerintah provinsi tidak bisa memberikan bantuan VTM, maka pihaknya akan melakukan pengadaan VTM yang bekerjasama dengan FK UGJ guna mendukung pelaksanaan swab tes masal untuk menekan penyebaran covid-19.
“Sebenarnya kita masih kurang sebanyak 500 VTM,” ujar Nanang. (dave)