SUMBER, fajarsatu – Pemkab Cirebon melalui Gugus Tugas Covid-19 mengumunkan penamvahan dua pasien Covid-19. Kasus tersebut merupakan kasusu ke 17 dan ke 18 terpapar virus coroana berjenis kelamin perempuan.
Demikian dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, Jumat (12/6/2020). “Kasus ke 17 ini berjenis kelamin perempuan,” kata Nanang.
Kasus ke 17 menimpa perempuan berusia 41 tahun ini setelah menjalankan operasi dengan penyakit penyerta atau dalam istilah kesehatan dikenal sebagai Comorbid.
“Pasien ini berusia 41 tahun dan baru selesai menjalankan operasi penyakit penyerta,” ucap dia.
Setelah dilakukan tes swab pada tanggal 9 Juni yang lalu, setelah dilakukan pengecekan di laboratorium dan setelah melalui proses pemeriksaan di laboratorium pasien atau kasus ke 17 ini terkonfirmasi positif covid-19.
“Kita lakukan swab dulu yang kemudian dikirimkan ke laboratorium, setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium itu pasien ini dinyatakan positif cCvid-19. Pasien ini sudah menjalani perawatan di rumah sakit sejak 3 Juni,” papar dia.
Saat ini baru didapatkan sebanyak 20 orang yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien kasus ke 17 ini. Sementara itu, pihaknya saat ini pun tengah mendalami riwayat perjalanan guna mengetahui asal usul pasien kasus ke 17 bisa terpapar covid-19.
Sedangkan kasus ke 18 terjadi pada perempuan paruh baya berusia 52 tahun yang ditemukannya dari hasil screening karena risiko pekerjaan yang bersangkutan.
“Ibu-ibu berusia 52 tahun ini kita dapatkan positif Covid-19 dari screening di lokasi yang beresiko terpapar Covid-19,” ucap Nanang.
“Hari ini masih dilakukan tracing dan tracking untuk deteksi dini kontak eratnya dan memutus rantai penularan,” ujar Nanang.
Bekerja di tempat yang beresiko terpapar Covid-19, perempuan paruh baya di Kabupaten Cirebon dinyatakan positif Covid-19 sebagai hasil dari screening yang dilakukan oleh Pemkab terhadap lokasi-lokasi kerja yang dinilai rawan Covid-19.
Kemudian lebih lanjut informasi lengkapnya akan didalami oleh pihaknya pada saat pelaksanaan tracing dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
“Hari ini dilakukan tracing dan tracking untuk deteksi dini kontak eratnya dan memutus rantai penularan,” bebernya.
Karena pasien dianggap tidak memiliki gejala apapun dan dalam kondisi tubuh yang baik, maka pihaknya tidak melakukan perawatan di rumah sakit yang hanya di isolasi mandiri di rumahnya pribadi.
“Pasien ini tidak ada gejala apapun, sehingga kita perintahkan untuk dilakukan isolasi mandiri dirumahnya,” ungkapnya.
Sedangkan untuk riwayat perjalanan yang dilakukan oleh pasien kasus ke 18 ini, disebutkannya masih terus mendalami lebih lanjut. (dave)