CIREBON, fajarsatu.- Kepala Sekolah SDN 1 Setupatok, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Mashuri mengaku, didatangi delapan orang yang diduga oknum wartawan untuk melakukan pemerasan.
Hal itu diungkapkannya saat berada di Kantor Kepolisian Polsek Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Korban mengaku, pada Selasa (27/8/2019) kemarin didatangi sejumlah orang yang mengaku sebagai wartawan dengan menggunakan dua mobil.
“Para pelaku itu, sebelumnya mengikuti saya semenjak dari Kuningan hingga di depan rumah. Sesampainua di depan rumah, mereka menghampiri saya dan menanyakan perihal saya berada di salah satu hotel di Kuningan,” kata Mashuri saat memberikan keterangan di depan sejumlah awak media, Rabu (28/8/2019)
Mereka, lanjutnya, meminta keterangan perihal keberadaanya dirinya di salah satu hotel yang ada di Kuningan.
“Keberadaan saya di Kuningan, rupanya dijadikan alat untuk memeras saya dengan tuduhan melakukan tidak menyenangkan,” katanya.
Dengan bahan itu, dijelaskan Mashuri, mereka meminta uang sebesar Rp 160 juta, jika tidak menuruti kemauan mereka, maka dirinya dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan akan dipecat secara tidak terhormat.
“Mereka minta uang sebanyak itu, kalau tidak dituruti saya akan dilaporkan ke Disdik dan akan dipecat secara tidak terhormat,” katanya.
Dengan ancaman itu, ia menuruti kemauan mereka dan berjanji akan memberikan uang sebanyak Rp 10 juta, tapi mereka menolaknya dan tetap minta Rp 160 juta.
“Mereka tetap minta sebanyak itu, tapi saya kasih Rp 30 juta dan mereka mengiayakan. setelah setuju, saya minta ambil uangnya di sekolah pada hari rabu siang ini,” katanya.
Saat ditanya, jumlah orang yang melakukan ancaman dan pemerasan, diakui dia, mereka berjumlah lebih dari delapan orang dengan menggunakan dua mobil.
“Yang datang ke rumah saya kemarin sebanyak delapan orang, tapi yang mengambil uang di sekolah pada siang tadi hanya dua orang,” ucapnya.
Mengingat pelaku pemerasan dan ancaman sebanyak delapan orang, diakui Kapolsek Mundu, AKP Iwan Gunawan, pihaknya akan melakukan pengembangan terhadap dua orang yang lebih dulu diamankan.
“Kita melakukan pemeriksaan terhadap dua orang ini terlebih dulu, kemudian kita kembangkan berapa orang yang terlibat dalam aksi pemerasan terhadap kepala sekolah ini,” ujar kapolsek. (FS-4)