MAJALENGKA, fajarsatu – Kegiatan Perkenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) STKIP Yasika Majalengka, menjadi momen berharga bagi ratusan calon mahasiswa untuk mengenal lebih jauh tentang dunia mahasiswa. Melalui PKKMB yang berlangsung tiga hari dari hari Jumat, Sabtu dan Minggu (28-30/8/2020.
Calon mahasiswa baru STKIP Yasika Majalenga yang jumlahnya lebih dari 200 orang tersebut diberikan materi tentang keorganisasian, kemahasiswaan, kurikulum pendidikan tinggi dan berbagai hal yang menyangkut dunia kemahasiswaan.
Ketua Panitia PKKMB tahun 2020 yang juga Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni STKIP Yasika Majalengka, Rully Khoeru Solihin, M.Pd mengatakan, PKKMB merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh calon mahasiswa STKIP Yasika Majalengka.
Sebelum masuk dan mengikuti masa perkuliahan, terlebih dahulu mereka diperkenalkan tentang berbagai hal yang menyangkut dunia kemahasiswaan seperti sistem perkuliahan, keorganisasian, program studi dan unit-unit kegiatan mahasiswa yang merupakan wadah untuk menyalurkan minat dan bakat para mahasiswa selama kuliah.
“Selama tiga hari itu para calon mahasiswa kita bina dan gembleng mengenai berbagai hal yang menyangkut dunia kemahasiswaan, baik terkait dunia kampus, prodi, organisasi dan peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Rully Khoeru Solihin saat menyampaian laporan dalam acara pembukaan PKKMB STKIP Yasika 2020 di halaman kampus STKIP Yasika Majalengka, Jumaat (28/8/2020) lalu.
Lanjutnya, melalui PKKMB ini kita berharap saat nanti masuk perkuliahan, para mahasiswa tidak kaget dan mereka benar-benar siap menjadi insan akademik yang dapat memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide cemerlang bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Sementara itu Ketua STKIP Yasika Majalengka, Arip Amin, M.Pd saat membuka PKKMB mengatakan, mahasiswa adalah insan akademik, pengabdi dan pencipta yang harus siap menjadi motor penggerak bagi masyarakat dalam membangun bangsa dan negara. Sebagai kelompok masyarakat terdidik, mahasiswa dituntut untuk memiliki kepekaan dan sikap kritis dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi di lingkungannya, sehingga dia siap menjadi bagian terdepan dalam melakukan perubahan.
“Sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa selalu menjadi yang terdepan dalam melakukan perubahan berbagai hal, baik menyangkut geo politik, ekonomi, sosial, budaya dan kemasyarakatan,” ujar Arip Amin di hadapan ratusan calon mahasiswa baru.
Tambahnya, dengan adanya peran mahasiswalah Indonesia mengalami fase-fase perubahan seperti dari pra kemerdekaan menjadi bangsa yang merdeka, fase orde baru, reformasi dan fase-fase lainnya yang tujuannya untuk melakukan perubahan menuju pembangunan bangsa dan negara yang lebih maju dan sejahtera masyarakatnya.
Dikatakan Arip, mencerdaskan anak bangsa bukan hanya menjadi peran lembaga pendidikan tetapi juga menjadi peran masyarkat dan keluarga untuk mendorong generasi muda gandrung akan pendidikan. Kemudian didorong dengan sikap political will dari pemerintah yang harus lebih jelas keberpihakannya, karena investasi pendidikan tidak sama dengan investasi barang.
“Seperti misalnya kebijakan–kebijakan beasiswa, dukungan-dukungan kegiatan kemahasiswaan yang sipatnya akademik maupun non akademik. Saya selaku Ketua STKIP Yasika mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021. dengan penuh kasih dan sayang mari kita bangun suasana harmonis di kampus tercinta STKIP Yasika,” ujarnya.
Masih kata, seperti yang sudah ketahui bersama, revolusi industri kini telah memasuki babak baru yakni telah berada dalam era revolusi 4.0, dimana proses produksi yang terjadi diseluruh dunia mengkombinasikan tiga unsur penting yakni manusia, mesin/robot dan big data. Kombinasi tiga unsur tersebut akan menggerakan seluruh produksi menjadi lebih efektif serta lebih cepat dan masif.
Untuk itu, imbuhnya, salah satu cara menghadapinya adalah adanya kesadaran dari semua dalam menguasai keahlian atau skil untuk menjadi tenaga kerja yang profesional, jangan tenggelam termakan zaman namun harus melaju mengikuti arah angin.
“Oleh karena itu, mari kita ikuti atur modernisasi dengan semangat 45, semangat juang, semangat berusaha dan semangat menjadi yang terbaik untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari perkembangan zaman. Mari berkembang secara dinamis, melangkah maju kedepan, mengalah tapi bukan untuk kalah, menjadi yang terbaik karena semua manusia terlahir pintar,” tandasnya. (eko)