MAJALENGKA, fajarsatu.- Sedikitnya tercatat dua rukun tetangga (RT) di Desa Cipaku, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka mengalami krisis air bersih. Puluhan warga di desa tersebut terpaksa menggunakan air Sungai Cideres untuk kebutuhan mencuci pakaian dan mandi.
Seperti dialami Misrah (48), warga desa Cipaku ini, nyaris setiap hari menggunakan air Sungai Cideres yang mengalir di sebelah timur pemukiman warga. Alasannya, sumur yang ada di area rumahnya itu sudah tak bisa diandalkan, karena minimnya air dan tak lama lagi akan mengering.
“Kalau untuk minum, kita beli air galon isi ulang. Tapi untuk mandi dan mencuci, masa kita gunakan air gallon, ya terpaksakita mencuci di air sungai Cideres ini,” ungkapnya, Rabu (4/9/2019).
Misrah dan warga lainnya di Cipaku, berharap agar hujan segera turun. Mereka pun berharap supaya ada bantuan kiriman dari pemerintah dalam bentuk bantuan air bersih.
“Warga berharap segera hujan. Kalau bisan kita juga pengen kalau ada bantuan air bersih,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Cipaku, Suharya mengatakan dua RT di wilayahnya diakuinya mengalami krisis air bersih. Ia dan pamong masih mendata keluarga mana saja yang kesulitan mendapatkan air bersih.
“Musim kemarau ini membuat warga Cipaku alami krisis air bersih. Warga akan sangat senang jika ada kiriman bantuan air bersih ke sini,” tandasnya. (FS-8)