INDRAMAYU, fajarsatu – Diskusi kandidat Bupati dan Wakil Bupati Indramayu yang diadakan Sabtu (3/10/2020) lalu banyak menyedot perhatian publik. Forum diskusi yang diselenggarakan Indramayu Institute itu diadakan secara virtual melalui jaringan zoom dan live streaming Youtube. Lebih dari 1.200 followers yang turut bergabung melalui channel Indramayu Institute di Youtube.
Banyak tanggapan audiens virtual yang disampaikan di channel Youtube. Pada umumnya peserta diskusi online menyambut baik diadakannya diskusi para kandidat. Mereka menganggap forum diskusi seperti ini penting karena bisa menjadi media publik untuk mengenal para kandidat atau pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Indramayu. Apalagi hampir semua kandidat merupakan wajah baru dalam kontestasi Pilkada Indramayu 2020.
Respon yang serupa juga disampaikan kalangan warganet melalui berbagai media sosial (medsos). Meski umumnya respon positip dilontarkan warganet, namun ada pula yang menyayangkan jika forum diskusi yang penting itu tidak menghadirkan secara langsung para kandidat di tempat pelaksanaan diskusi.
Terlebih lagi ada kandidat (paslon nomor 4) yang tidak hadir bergabung dalam forum diskusi, sehingga diskusi keempat paslon kurang optimal. Mereka berharap diskusi kandidat di sesi berikutnya bisa berjalan lebih baik, dialogis dan teroptimalkan. Sehingga masyarakat bisa lebih mengenal para kandidat serta gagasan dan pemikirannya.
Sebagaimana kita ketahui, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 merupakan sarana demokrasi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu, Pilkada harus diselenggarakan lebih berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-luasnya dan dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang tertib, tentram dan aman.
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, proses penyampaian informasi kepada masyarakat perlu diberikan oleh para Paslon Kepala Daerah Kab. Indramayu, sehingga masyarakat dapat berperan aktif dan berpartisipasi pada Pilkada Indramayu mendatang.
Kendati demikian, dalam kondisi pandemi covid-19, metode pelaksanaan Pilkada tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Karenanya forum diskusi kandidat secara virtual ini menjadi salah satu solusi sosialisasi dan pengenalan figur para kandidat.
Melalui metode diskusi online atau dalam jaringan (daring), para Paslon menyampaikan visi-misi, program dan arah kebijakan pembangunan Indramayu ke depan. Ruang dialog yang dibuka antara publik dan Paslon juga lebih mendekatkan para kandidat dengan masyarakat. Sehingga masyarakat tidak merasa memilih kucing dalam karung, dan akan terpilih pemimpin Indramayu terbaik.
Indramayu sendiri merupakan kabupaten di wilayah utara Provinsi Jawa Barat yang sangat menarik dan menjadi sorotan banyak pihak mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Terlebih lagi saat kontestasi Pilkada, mengingat potensi sumberdaya alam yang kaya dan posisi geostrategis-nya.
Namun hingga saat ini masih menyisakan beberapa permasalahan pembangunan yang mendasar berupa kemiskinan, pengangguran, pelayanan dasar pendidikan, pelayanan dasar kesehatan, pembangunan yang berkelanjutan, pelayanan publik pemerintahan, infrastruktur dasar air bersih dan konektivitas.
Demikian pula permasalahan terkait pengembangan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, penting juga adanya pembahasan terkait tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa untuk mengembalikan kepercayaan publik (public trust) kepada pemerintah yang selama ini hilang di masyarakat.
Oleh sebab itu, Pilkada Indramayu yang akan digelar pada Desember 2020 mendatang menjadi momentum penting bagi estafeta kepemimpinan dan sekaligus keberlanjutan pembangunan daerah serta solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada. Ajang pesta demokrasi rakyat tersebut hendaknya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin hingga mampu melahirkan pemimpin terbaik bagi daerahnya.
Terkait hal itu, Indramayu Institute yang merupakan wadah diskusi para pakar, akademisi, pengusaha, dan berbagai kalangan yang peduli terhadap kemajuan dan kesejahteraan Kab. Indramayu ini berencana mengadakan Diskusi Kandidat Kepala Daerah Indramayu (Virtual).
Menurut Ketua Indramayu Institute Syarofin Arba MF, tujuan dari forum diskusi tersebut yaitu sebagai wahana sharing gagasan dan pemikiran khususnya visi-misi kandidat terkait pembangunan Indramayu.
Termasuk agenda pembangunan 5 tahunan ke depan melalui penyampaian visi-misi serta arah kebijakan dan program pembangunan bagi setiap Paslon Kepala Daerah Indramayu. Dalam pelaksanaan Diskusi Kandidat (Virtual) ini, Indramayu Institute bekerjasama dengan Dewan Kesenian Indramayu (DKI), AMIK Purnama Niaga, Keluarga Pelajar Dan Mahasiswa Indramayu (KAPMI) Yogyakarta, Persatuan Mahasiswa Indramayu (Permai) Jakarta, LP3I, Metro 2 (Media Online), serta beberapa lembaga lain.
Pada Diskusi Kandidat Sesi I pihak panitia memilih fokus tema Visi-Misi Paslon dan Strategi Pembangunan Indramayu. Adapun para para panelis yang turut bergabung dalam forum diskusi yakni Prof. Dr. Indria Samego (Unhan/LIPI), Dr. Moh. Hery Saripudin (Dubes RI untuk Afrika Timur dan Perwakilan Tetap PBB), Prof. Dr. Komarudin (Rektor Univ. Negeri Jakarta), dan Prof. Dr. Amilin (Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta).
Sedangkan Diskusi Kandidat Sesi II yang akan dilaksanakan tanggal 10 Oktober 2020 mengambil tema Pembangunan Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat. Diskusi juga menampilkan jajaran panelis seperti Prof. Dr. Wahyudin Zarkasyi (Univ. Padjadjaran Bandung), Prof. Dr. Sudarsono (Institut Pertanian Bogor), Dr. Achmad Firdaus (Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis Institut Agama Islam Tazkia, Bogor), dan Dr. Hasan Hambali (Pengusaha/Presdir Hotel Salak, Bogor).
Diskusi Sesi II ini diharapkan akan lebih menarik sebab mengetengahkan tema bidang ekonomi, bidang yang menjadi lokomotif pembangunan daerah. Terlebih lagi dengan menampilkan para panelis yang merupakan pakar bidang ekonomi-bisnis dan bahkan pengusaha sukses. Sehingga diharapkan publik akan lebih antusias mengikuti forum diskusi tersebut. (rilis)