INDRAMAYU, fajarsatu – Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) Kabupaten Brebes mengunjungi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Indramayu untuk belajar menanggulangi kemiskinan di daerahnya.
Kunjungan Baperlitbangda Brebes ini diterima Kepala Bappeda, Wawang Irawan bersama Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TPKP) tingkat Kabupaten Indramayu di Aula Bappeda, Rabu (12/11/2020).
Sekretaris Baperlitbangda Brebes yang juga menjadi ketua rombongan, Wowo mengatakan, kedatangannya ke Kota Mangga untuk belajar tentang banyak hal, terutama menanggulangi kemiskinan dengan berbagai sudut pandang.
Wowo menyebut, saat ini angka kemiskinan di daerahnya cukup tinggi berada di urutan bawah se-Jawa Tengah. Namun Wowo optimis, meski kemiskinannya tinggi, Brebes punya potensi yang luar biasa yang dapat menurunkan angka kemiskinan.
“Jumlah penduduk miskin Brebes mencapai lebih dari dua ratus ribu. Kendati begitu, Brebes punya potensi untuk mensejahterakan maasyarakat melalui komoditas bawang merah dan telur asin,” katanya.
Wowo menjelaskan, selain mengandalkan bawang merah dan telur untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakatnya, Pemkab Brebes mulai melirik industri.
“Kami telah menyiapkan kawasan industri di daerah Losari, Tanjung, dan Bulakamba,” kata Wowo.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Indramayu, Wawang Irawan mengatakan, sebagai kabupaten yang sama-sama dilintasi jalur Pantura, permasalahan di Brebes dan Indramayu relatif sama.
“Tulang punggung perekonomian Indramayu didominasi oleh sektor pertanian dan perikanan,” katanya.
Namun, kata Wawang, setelah merevisi Perda RTRW, Pemkab Indramayu menuju masyarakat industri dengan dibukanya lahan industri dari semula luasnya 2.000 hektare, kini berkembang menjadi 20 ribu hektare yang digunakan untuk 10 Kawasan Peruntukan Industri (KPI). (ziko/mag)