KUNINGAN, fajarsatu – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar menghadiri Pemaparan Program Tomi (Toko Mikro) dan Dumi (Duit Mikro) oleh Biro Keuangan Kepegawaian Negara Wahyu di Ruang Linggarjati, Kamis (14/01/2021).
Dalam Pemaparan perwakilan PT Finac Inovasi Teknolog,i Bayu Sasongko menjelaskan, model pengembangan kewirausahaan ASN agar mandiri dan sejahtera, dimana ASN difasilitasi BKN untuk membuka Toko Mikro (Tomi) dan Duit Mikro (Dumi).
Sedangkan untuk pembiayaannya, menurut Bayu, sangat murah dan prosesnya pun cepat dan tidak berbelit-belit.
“Pengembangan kewirausahaan ASN ini kami beri nama Tomi atau Toko Mitro. Ini didukung oleh pendanaan yang memadai dan murah, mudah, nyaman dan cepat. Kami beri nama dumi atau duit mikro,” terangnya.
Dengan cara ini, lanjut Bayu, ketika di masa pandemi banyak masyarakat merasakan penurunan ekonominya, kebutuhan meningkat, bisa memberikan side income bagi ASN agar bisa lebih tenang bekerja.
Kalau ASN bisa mandiri dan sejahtera, mereka bisa bekerja lebih khusyuk untuk melayani publik. Serta bisa menggerakkan ekonomi bangsa.
Lebih lanjut dijelaskan, lewat fasilitas Tomi, ASN bisa memilih usaha sesuai minatnya seperti laundry, warung, bengkel, babershop, dan lainnya.
“Paket bisnisnya sangat kompetitif. BKN akan memberikan bimbingan bisnis mulai peluncuran sampai saat pelaksanaan,” pungkas Bayu.
Program Tomi adalah program kewirausahaan untuk menciptakan ASN lebih mandiri dan sejahtera, Tomi menghubungkan franchisor (pemilik lisensi usaha) dengan ASN sebagai franchisee (pembeli lisensi usaha).
Program ini juga di dukung oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku instansi pemerintah yang berwenang mengelola segala hal kepegawaian ASN se-Indonesia, sehingga dapat dipastikan program ini aman dan terpercaya.
Aplikasi Dumi (Duit Mikro), sebuah platform baru yang menyediakan layanan pinjaman online bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) resmi diluncurkan di Aula Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Layanan pembiayaan mikro berbasis fintech untuk PNS ini merupakan hasil kerjasama BKN, Bank Mandiri Taspen (Mantap) dan PT Fidac Inovasi Teknologi.
Daam kesempatan tersebut, Sekda Dian menyambut baik serta mengucapkan terima kasih kepada pihak BKN dengan program ini secara langsung akan memberikan warna baru dan kesejahteraan masyarakat Kuningan, karena program ini akan sangat membantu perkembangan ekonomi di Kuningan tidak hanya ASN tetapi masyarakat.
“Dengan ini saya meminta pada semuanya program ini segera dirancang dan launching dengan cepat,” kata Dian.
Diketahui sebelumnya Kepala BKN, Bima Haria Wibisana menjelaskan, peluncuran aplikasi Tomi dan Dumi ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo agar seluruh masyarakat termasuk ASN dan Pengsiunan berwirausaha demi menggerakan ekonomi bangsa. saat memimpin Rapat Terbatas (ratas) mengenai Strategi Nasional Keuangan Inklusif, pada 28 Januari 2020.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya memprioritaskan perluasan akses layanan keuangan formal di seluruh lapisan masyarakat. Presiden meminta layanan lembaga keuangan mikro, bank wakaf mikro terus diperluas agar bisa mencapai seluruh lapisan masyarakat yang tidak terjangkau oleh perbankan.
Dengan aplikasi Dumi, ASN akan memiliki alternatif sumber pendanaan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi, kehadiran Dumi diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ASN.
Menurut Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Paryono, aplikasi Dumi saat ini sudah dapat diunduh di Play Store, Android. Namun, ia mengakui saat ini belum semua ASN bisa mengajukan pinjaman secara online melalui aplikasi tersebut.
“Pada tahap awal, Dumi baru dapat diakses [layanannya] oleh pegawai di lingkungan BKN,” kata Bayu.Dia menjelaskan para ASN BKN yang memerlukan pinjaman sudah dapat mengajukannya melalui aplikasi Dumi. Kata Paryono, dalam waktu dua hari kerja, kepastian persetujuan pinjaman sudah dapat diinformasikan kepada ASN.
Selain itu, Paryono mengklaim Dumi dapat menjadi alternatif pembiayaan mikro berbasis Fintech untuk ASN karena menawarkan suku bunga kompetitif dan proses pencairan utang yang cepat.
“Kehadiran aplikasi ini bukan pesaing bagi lembaga keuangan lain, dan sebaliknya diharapkan dapat bersinergi memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya kepada ASN,” ujar Paryono. (abel)