KESAMBI, fajarsatu – Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2021 di Kota Cirebon mendapat sorotan terkait adanya temuan yang dianggap janggal. Temuan yang viral di media sosial (medsos) ini menaggapi sebuah di salahsatu media online lokal Cirebon yang terbitkan pada Rabu (9/6/2021).
Dalam berita tersebut disebutkan skor siswa pada jalur prestasi berdasarkan nilai raport untuk PPDB Jawa Barat (Jabar) 2021, dinilai janggal dan aneh. Terdapat beberapa siswa yang mendapat skor angka fantasis jauh melebihi batas wajar skor siswa antara 700 hingga 1.000.
Temuan tersebut mengacu pada laman pendaftaran PPDB online 2021 di SMAN 3 dan 7 Kota Cirebon dengan prestasi raport mendapatkan skor 28 Ribu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) X Jabar yang melingkupi Kota/Kabupaten Cirebon dan Kuningan, Dra. Hj. Ester Miory D, MPd melalui sambungan telepon selular mengatakan, karena ini sistem akan dikaji lagi dan brieing di tingkat provinsi oleh para IT sehingga ada kesaragaman agar tidak muncul nilai yang dianggap janggal.
“Saat ini kami sedang ting-tang dengan dengan mana-mana, mohon waktu nanti hasilnya akan kami sampaikan sebagai bentuk informasi,” kata Ester.
Lanjutnya, yang jelas saat ini pihaknya sedang koordinasi dengan pihak-pihak terkait bertemali dengan rumusan yang diberikan ini dan hal tersebut masuk dalam sistem yang dievaluasi untuk diperbaiki.
Terpisah, Koordinator PPDB online 2021 KCD X Jabar, Rudianto mengatakan, kejanggalan input skor siswa pada jalur prestasi berdasarkan nilai rapor.
Tambahnya, yang input data itu sebenarnya tanggung jawab dari pihak SMP yang mendaftarkan siswa ke SMA yang dituju, namun pihak SMA-pun jangan langsung diverifikasi tetapi harus diperiksa dulu kebenarannya untuk menghindari kesalahan nilai skor.
“SMP itu menginput nilai tetapi karena pihak SMP tidak mengetahui pengetahuan dasar tentang tata cara menginput nilai ternyata dia menginput berbagai mata pelajaran sehingga nilainya mengggelembung hingga 28 ribu,” ujar Rudi,
Dikatakannya, karena ada kesalahan input nilai, maka pihak SMA yang menjadi tujuan pendaftaran siswa membatalkan dan mengembalikan kembali ke pihak SMP untuk diperbaiki.
“Saya tidak menyebut itu kesalahan, makanya saya menghimbau kepada SMA 3 jangan sekali-kali memverifikasi walaupun verifikasi hanya memiliki waktu tinggal satu hari lagi karena masih bisa dibetulkan tinggal meninginput ulang nilai raportnya saja, sehingga tidak merugikan siswa yang akan mendaftar di SMA,” jelas Rudi.
Masih kata Rudi, pihaknya mewanti-wanti kepada pihak SMA atau SMK, kalau memverifikasi dibantu supaya mengurangi kesalahan.
“Verikasi yang masuk ke SMA itu dilihat betul apa tidak, kalau ada keganjilan panggil siswanya untuk memverifikasi kebenarannya,” ucap dia.
Rudi mencontohkan, nilai tertingg 700-1.000 jika ada skor nilai sampai 28 ribu jelas ada keganjilan, harusnya tidak diverifikasi karena pada saat diverifikasi sudah menjadi milik publik sehingga dengan cepat akan diketahui nilai skornya.
Rudi berharap, dibanding tahun lalu PPDB seringkali menimbulkan kegaduhan, tahun ini bisa berjalan lancar sehingga semual elemen masyarakay merasa puas. (irgun)