CIREBON, fajarsatu.- Kabupaten Cirebon perlu pembenahan serius, pascapenangkapan terhadap Sunjaya Purwadisastra sebagai bupati dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada 2018 lalu. Kini Wakil Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menjabat Plt bupati.
Proses pengisian wabup, jika nanti Imron didefinitifkan menjadi bupati pun tengah berproses di PDI Perjuangan sebagai partai pengusung. Partai berlambang banteng moncong putih itu diminta tak salah menentukan figur calon wabup.
Hal itu seperti dikatakan Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Dr H Mukarto Siswoyo MSi. Menurutnya, cawabup yang akan ditunjuk PDIP harus figur yang memiliki kemampuan di bidang pemerintahan daerah.
“Orang yang memahami betul dengan kebutuhan masyarakat, mengerti tata pemerintahan. Karena harus mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan di Kabupaten Cirebon untuk membangun daerah,” ungkap Mukarto, di ruang kerjanya Rabu (2/10/2019).
Mukarto menambahkan, selain memiliki kepribadian yang baik, sosok wabup Cirebon juga harus memiliki kemampuan bekerjasama dengan bupati dalam menjalankan roda pemerintahan secara baik.
“Tidak hanya kerjasama atau kompak dengan bupatinya, melainkan yang mampu bersinergi dengan visi dan misi Pemerintah Jawa Barat yang terus gencar dalam pembangunan daerah,” katanya.
Khusus di bidang pendidikan, Pemkab Cirebon punya beberapa pekerjaan rumah (PR) yang mendesak dituntaskan. Seperti, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui pendidikan.
“Kalau ingin meninggatkan peringkat IPM, tentu harus fokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan. Misalnya (pengentasan) buta huruf atau program pendidikan lainnya yang dibutuhkan di tengah masyarakat,” terangnya.
Di samping itu, menurut Mukarto, dari aspek latar belakang kemampuan juga mesti menjadi perhatian. Ia menilai, ada beberapa alternatif utama untuk hal itu. Misalnya untuk dari kalangan teknokrat atau kalangan politisi. Sepanjang mampu mengedepankan kepentingan masyarakat dan tidak mementingkan satu golongan tertentu.
“Untuk posisi Wabup Cirebon, saya kira tidak masalah dari kalangan mana. Baik teknokrat atau politisi. Terpenting adalah komitmen untuk menyejahterahkan masyarakat, komitmen untuk meningkatkan IPM Kabupaten Cirebon, mampu menyelenggarakan good governance dan clean governance,” katanya. (FS-7)