SUMBER, fajarsatu.- Isu stunting bagi perempuan kini menjadi perhatian khusus.
Pasca-Drs H Imron Rosyadi MAg ditetapkan menjadi Bupati Cirebon, harapan besar untuk menyelesaikan persoalan stunting disandangkan padanya.
Tentu, cukup wajar ketika kaum hawa mengkhawatirkan persoalan stunting.
Mengingat, dampaknya akan berbahaya bagi pertumbuhan anak di masa mendatang.
Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Ismiyatul Fatihiyah Yusuf B Comm MPA menjelaskan, pasca-dilantik, bupati perlu menindaklanjuti persoalan stunting.
Terlebih Pemda Kabupaten Cirebon sendiri sudah memposisikannya sebagai isu strategis daerah.
“Ibu-ibu itu harus banyak mendapatkan informasi seputar stunting. Berikan pengenalan tentang gizi, di daerah banyak yang belum mengenal,” ucap alumnus Curtin University dan Edith Cowan University (ECU) itu, Jumat (18/10/2019).
Menurutnya, di dapil 5, masih banyak warganya yang awam dengan stunting.
Bahkan, jangankan berbicara soal gizi, persalinan pun masih banyak yang mengandalkan kepada dukun bayi.
“Banyak yang belum ngerti. Bukan lagi soal pertumbuhan anak, saat persalinan pun banyak yang tidak ke dokter atau puskesmas atau rumah sakit. Mereka lebih memilih ke dukun bayi,” kata dia.
Semua itu, lantaran terbentur dengan persoalan ekonomi. Dampaknya, untuk mempertahankan kualitas hidup pun cenderung disepelekan.
Makanya, itu menjadi tanggungjawab besar pemerintah. Meski tidak bisa secepat kilat, minimalnya harus ada perubahan setiap tahunnya dalam penanganannya.
“Persoalan itu, terus berputar. Ketidakmengertian soal stunting, lantaran kekurangan gizi. Penyebabnya, karena tingkat perekonomian warga kita masih rendah. Alhasil kualitas hidup masyarakat kita pun juga rendah,” ucapnya.
Padahal, efek dari stunting itu, tidak hanya pada perkembangan ukuran fisik anak. Namun berimbas juga kepada perkembangan otak anak.
Selama ini, yang menangani persoalan kesehatan spesifikasinya adanya di komisi IV.
Mba Ismi sapaan akrabnya, belum mengetahui partainya akan memberikan amanah untuk menduduki di posisi mana.
Hanya saja, kata perempuan yang pernah mondok di Pesantren Asshiddiqiyah itu, PKB akan terus menyuarakan persoalan rakyat.
“Saya tetap akan konsen, membahas itu. Kita di Fraksi PKB akan terus membahasnya, dan saya paling lantang menyuarakannya,” pungkasnya. (FS-7)