CIREBON – Ratusan orangtua siswa SMPN 1 Kota Cirebon menghadiri acara seminar parenting bertema”‘Pergaulan Remaja dan Pola Asuhnya, Bersinergi Membentuk Profil Pelajar Pancasila”. Acara tersebut dipusatkan di kampus SMP Negeri 1 Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Sabtu (5/11/2022).
Stefvy Pattikawa, salah satu pembicara dalam seminar ini menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang akan menjadi tujuan LGBT. Oleh karenanya, diperlukan peran orangtua dalam mengawasi pergaulan putra-putrinya.
Masih kata Stefvy, LGBT masuk ke negara mana pun dengan menggunakan hak asasi manusia sebagai dasarnya. Hal ini pun akan digunakan jika masuk ke Indonesia dan Malaysia. Komunitas LGBT ini akan melakukan berbagai macam cara agar keberadaannya bisa menyebar dan diakui negara tujuan.
“Di sinilah peran orang tua harus mampu mengamati perkembangan mental dan fisik putra-putrinya, karena ini merupakan bagian utama dalam kehidupan. Salah dalam menerapkan prinsip ini maka dikhawatirkan akan berakibat tidak bagi bagi perkembangan pergaulan anak,” tandasnya.
Di bagian lain, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cirebon, Kadini, mengaku mengapresiasi kegiatan seminar tersebut. Dirinya menilai, seminar ini merupakan langkah awal Kota Cirebon peduli kepada keberlangsungan anak-anak sebagai penerus bangsa.
“Dari kegiatan ini kita menyadari betapa pentingnya parenting terhadap tumbuh kembang anak. Sekolah menjadi pendidikan tambahan dari apa yang sudah didapat di rumah. Orang tua pun harus tahu bagaimana memberikan pemahaman dan pendidikan di dalam rumah untuk anak-anaknya,” ucap Kadini.
Pada kesempatan itu, Kepala SMPN 1 Kota Cirebon, Lilik Agus Darmawan mengungkapkan, seminar parenting merupakan program tahunan SMPN 1 Kota Cirebon. Kali ini diikuti 1.000 orang yang terdiri dari kelas 7 hingga kelas 9. “Tujuannya agar ada keterikatan yang kuat antara sekolah, orang tua siswa dan masyarakat, sehingga bersama-sama menjaga penerus bangsa agar tidak terpengaruh LGBT,” paparnya.
Di lokasi yang sama, Yanti selaku orang tua murid SMPN 1 menyampaikan, orang tua siswa seharusnya tidak melepaskan peran kepada sekolah, karena bagaimanapun sekolah hanya beberapa persen dalam andil pendidikan anak.
“Justru kita seharusnya bersinergi dengan sekolah, apa saja yang bisa didukung, masukan dari sekolah kita terbuka, dan saling menguatkan,” pungkasnya.( yus)