CIREBON, fajarsatu.- Kondisi internal yang kurang baik terlebih dengan adanya krisis keuangan yang dihadapi, pemain dan pelatih Persatuan Sepakbola Gunung Jati (PSGJ) turun kejalan mencari bantuan dana guna menghidupi club sepak bola kebanggan Kabupaten Cirebon itu.
Krisis keuangan membuat PSGJ dibayang-banyangi tidak dapat mengikuti putaran delapan besar.
Assisten Manajer PSGJ Cirebon, Alimin Malik mengatakan, aksi turun ke jalan tim dan pelatih PSGJ untuk mengalang dana, demi mengetuk seluruh elemen masyarakat bahwa ada permasalahan yang terjadi di klub kebanggaan Kabupaten Cirebon.
“Ini sabagai aksi kebersamaan, keperhatian, ini dari semua langkah mencari donasi dari mana saja datangnya dari tukang becak, pejabat tinggi diharapkan ada kontribusi untuk PSGJ,” tuturnya
Alimin melanjutkan, saat ini PSGJ berhasil masuk ke delapan besar dan untuk mengikuti kompetisi dibutuhkan anggaran, tapi saat ini PSGJ tidak mempunyai anggaran, hingga terpaksa turun ke jalan mencari donasi sekaligus mengetuk hati masyarakat Kabupaten Cirebon.
“PSGJ berhasil melangkah ke babak delapan besar, tapi nyatanya PSGJ tidak punya anggaran, kami terpaksa turun ke jalan untuk mengetuk hati masyarakat Kabupaten Cirebon,” paparnya
Di saat bersamaan pelatih PSGJ Nakula Jaya menambahkan, tim PSGJ merupakan anak-anak yang seharusnya dimanja, tapi kenyataannya PSGJ sedang mengalami kesulitan dana.
Dengan turun ke jalan, sekaligus mencari donasi untuk mengarungi delapan besar. Namun, pihaknya tetap berupaya agar PSGJ tetap eksis dan mengajak masyarakat Kabupaten Cirebon peduli dengan keberadaan PSGJ.
“Jangan menyalahkan siapapun, saat ini ayo bersama-sama membangun PSGJ agar bisa mengikuti delapan besar,” ujarnya. (FS-7)