MAJALENGKA – Sebelum melaksanakan salah satu rangkaian akademik yakni KKN dan PPL, sebanyak 150 mahasiswa STKIP Yasika Majalengka semester V melaksanakan ikrar. Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk Ikrar Mahasiswa STKIP Yasika dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Tahun Akademik 2022-2023 yang berlangsung di ruang auditorium STKIP Yasika Majalengka.
Ketua Panitia Ikrar Mahasiswa STKIP Yasika Majalengka, Beni Anggara, M.Pd menjelaskan, jumlah mahasiswa yang mengikuti ikrar Asta Dharma STKIP Yasika Majalengka sebanyak 150 orang terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika dan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Ikrar Asta Dharma dilakukan para mahasiswa terkait dengan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta Praktek Pengenalan Lapangan (PPL) bagi mahasiswa semester V.
Sementata itu Wakil Ketua I Bidang Akademik, STKIP Yasika Majalengka, Lanlan Muhria, M.Pd mengatakan, Ikrar Mahasiswa STKIP Yasika Majalengka tahun 2022 merupakan momentum yang pertama kali dilakukan di lingkungan STKIP Yasika Majalengka. Tujuannya tentu saja untuk membangkitkan semangat mahasiswa agar betul-betul dapat menghayati peranannya sebagai insan akademik sehingga mampu menjadi contoh bagi masyarakat saat terjun kembali ke masyarakat, baik saat melakukan KKN, PPL ataupun nanti setelah jadi sarjana.
Ketua STKIP Yasika Majalengka, Arip Amin, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, ikrar mahasiswa STKIP Yasika Majalengka ini merupakan salah satu langkah penting yang harus diikuti oleh para mahasiswa yang akan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni KKN dan PPL. STKIP Yasika Majalengka terus melakukan perubahan-perubahan baik secara fisik maupun non fisik dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Penentuan Ikrar Asta Dharma yang ditetapkan sebagai Ikrar janji para mahasiswa STKIP Yasika Majalengka merupakan hasil diskusi yang cukup dinamis diantara unsur pimpinan dan dosen. Ikrar ini terdiri dari 8 poin yang isinya tentu saja menjadi ikrar yang harus menjadi sesuatu yang dipegang teguh dalam menjalankan peran sebagai mahasiswa STKIP Yasika Majalengka.
“Delapan ikrar yang telah anda ucapkan harus betul-betul dihayati dan dijadikan internalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Jika ikrar Asta Dharma ini betul-betul di internalisasi dalam kehidupan sehari-hari insya Alloh akan menjadi bekal hidup yang akan membawa ke jalan yang benar,” jelas Arip Amin.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina STKIP Yasika Majalengka, Prof. Dr H Cecep Sumarna, M.Ag, dalam sambutannya mengatakan, STKIP Yasika Majalengka harus tetap mempertahankan energinya dalam upaya mengembangkan dan mencapai kemajuan.
“Berdasarkan pengalaman yang telah dilalui, hal pertama yang harus ditanamkan dalam diri kita adalah keyakinan akan tercapainya kemajuan tersebut karena Alloh SWT selamanya akan mengabulkan orang yang tulus dalam perjuangannya,” terangnya.
Dijelaskan Prof Cecep, saat terjun ke masyarakat setelah lulus kuliah atau menjadi sarjana, tidak akan ditanyakan kuliah dari mana, kampus negeri atau swasta. Di masyarakat akan melihat sejauh mana ilmu yang diperoleh para sarjana tersebut diaplikasikan sehingga betul-betul menjadi bekal hidupnya yang berharga. (eko)
