CIREBON, fajarsatu.com – Untuk kedua kalinya Gapura perbatasan Kecamatan Gegesik dan Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon, yang menghabiskan anggaran ratusan juta kembali ambruk saat diguyur hujan pada Senin (20/2/2023) lalu.
Gapura perbatasan yang dibangun memakai bata merah menelan biaya Rp 450 juta, namun kondisi bangunan sangat ambrol dan rapuh. Bangunan Gapura berdiri dua sisi, bagian kiri dan kanan jalan.
Masyarakat sangat menyayangkan hal itu terjadi, padahal anggaran yang begitu besar tetapi kondisi bangunan sangat memprihatinkan. Beruntung saat kejadian tidak ada pengguna jalan yang lewat sehingga tidak ada korban jiwa.
Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan, bangunan gapura merupakan perbatasan dua kecamatan dengan anggaran pembangunan yang cukup besar, namun terlihat kondisi bangunan asal-asalan.
“Katanya hari Senin kemarin ambruknya, beruntung tidak ada pengguna jalan, coba lihat saja hanya pasir didalamnya, semennya sedikit sekali,” katanya.
Lanjutnya, Gapura itu sudah dua kali ambruk dan sudah dilakukan perbaikan oleh dinas terkait dan sekarang kembali ambruk lagi.
“Ini menandakan pembangunan yang asal-asalan karena sudah dua kali ambruk, ini harus segera diusut penegak hukum Kabupaten Cirebon, karena anggaran tidak sedikit,” pungkasnya. (de)