MAJALENGKA, fajarsatu.com – Roda kepemimpinan organisasi mahasiswa STKIP Yasika Majalengka secara resmi berganti dengan pucuk pimpinan kini dipegang mahasiswa Pendidikan Matematika, setelah tahun sebelumnya dipimpin mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI).
Adalah Angga Pangestu, mahasiswa semester V yang secara resmi dilantik sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) STKIP Yasika Majalengka periode tahun 2023-2024 menggantikan Presma sebelumnya, Dimas Iqbal Royan Firdaus, mahasiswa semester VII PBSI yang kepengurusannya telah demisioner.
Acara pelantikan pengurus Presma sekaligus dengan Dewan Mahasiswa (Dema) yang saat ini dipimpin oleh Peni Epanita Nurlia, mahasiswa semester V PBSI. Pelantikan secara langsung dilakukan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP Yasika Majalengka, Rully Khoeru Solihin, M.Pd dan dihadiri Ketua STKIP Yasika Majalengka, Arip Amin, M.Pd, Wakil Ketua I Bidang Akademik, Lanlan Muhria, M.Pd, Kepala Biro, Waska Eko, S.Ag, Gugus Mutu PBSI, Asih Wiarsih, M.Pd, dan Kasubag Kemahasiswaan dan Akademik, Hendra Sumantri, S.Pd.
Ketua STKIP Yasika Majalengka, Arip Amin, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, organisasi mahasiswa dalam sebuah perguruan tinggi merupakan organ yang tak terpisahkan dalam pengelolaan pendidikan tinggi. Keberadaan organisasi mahasiswa sangat penting untuk ikut serta membentuk karakter sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan, baik di lingkungan (intra) kampus maupun di luar (ekstra) kampus karena mahasiswa yang memiliki peran sebagai agent of change (agen perubahan) dan agent of social control (agen pengawas sosial kemasyarakatan).
“Pergantian pengurus organisasi mahasiswa ini sebagai salahsatu wujud nyata pendidikan dan pembinaan berkelanjutan dalam membentuk generasi muda yang berpendidikan, memiliki skill kepemimpinan dan pengalaman dalam mengorganisir suatu lingkungan masyarakat, baik saat di dunia kampus ataupun nanti di masyarakat. Diharapkan para mahasiswa yang aktif dalam menuntut ilmu dan berorganisasi, nanti saat kembali ke masyarakat yang merupakan kehidupan nyata, mereka bisa jadi motor penggerak dalam menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, makmur, sejahtera dan beradab sesuai cita-cita luhur Undang-undang 1945,” jelas Arip Amin.
Dikatakan salahsatu kandidat Doktor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini, melalui organisasi yang dimotori Presma dan Dema, seluruh mahasiswa STKIP Yasika Majalengka akan memiliki skill atau keahlian di berbagai bidang dan bukan hanya ahli dalam bidang pendidikan. Sebab, di era kehidupan bangsa Indonesia saat ini yang semakin maju dan arus globalisasi, setiap warga dituntut untuk mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan dan tuntutan zaman.
“Melalui aktivitas organisasi, baik Presma, Dema dan unit-unit kegiatan mahasiswa yang disesuaikan dengan minat dan bakatnya masing-masing, diharapkan para mahasiswa STKIP Yasika Majalengka dapat menjadi generasi yang unggul, mandiri, profesional dan memiliki daya saing tinggi dengan lulusan perguruan tinggi lain. Memiliki skill tinggi dan jiwa kepemimpinan yang mumpuni, insya Alloh para alumni STKIP Yasika Majalengka akan mampu memenangkan persaingan dalam bidang apapun di masyarakat,” tandasnya. (eko)