CIREBON, fajarsatu.com – Muslih, nelayan asal Desa Pengarengan Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon sumringah, karena sejumlah infrastruktur penting bagi nelayan yang telah lama diidamkan kini telah ada. Bukan cuma satu, tapi ada beberapa, mulai dari galangan kapal, lampu suar navigasi, penambatan perahu, hingga penerangan jalan.
Menurut Muslih, sebelumnya nelayan agak kesulitan saat ingin kembali ke darat usai melaut, karena tidak ada penanda arah yang jelas, terutama di malam hari. Namun melalui program CSR yang digulirkan oleh Korean Midland Power (Komipo), PT Cirebon Power Services dan Polairud Polda Jabar, saat ini nelayan Desa Pengarengan memiliki lampu suar untuk membantu navigasi.
“Alhamdulillah, sekarang kami memiliki lampu suar, itu sangat membantu,” kata Muslih, Kamis (24/8/2023).
Bukan hanya itu, nelayan Desa Pengarengan juga dibuatkan galangan kapal (Dok), yang bisa digunakan nelayan bersama-sama. Sehingga ketika ada perbaikan kapal dan kebutuhan lainnya, bisa dilakukan lebih mudah. Tak hanya itu, Komipo, PT CPS dan Polairud Polda Jabar, juga membangun lampu penerangan dengan sistem tenaga surya, sehingga memudahkan aktivitas nelayan di malam hari.
Menurut Muslih, kebutuhan penting nelayan Desa Pengarengan, saat ini sudah terpenuhi semuanya. Sehingga dirinya sangat mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
“Kami ucapkan terima kasih, karena bantuan ini sangat membantu para nelayan,” kata Muslih.
Lee Dal Jae, Direktur Utama PT Cirebon Power Services mengatakan, bahwa pihaknya mencoba memenuhi kebutuhan nelayan melalui program-program CSR, diantaranya adalah pemasangan lampu tenaga surya, pembangunan regangan penambatan perahu, instalasi slayer, dan pemasangan lampu suar untuk membantu navigasi.
Semua itu, ujar Lee, adalah upaya PLTU Cirebon untuk dapat membantu masyarakat pesisir dan nelayan di sekitar kawasan pembangkit itu terutama di wilayah Kecamatan Mundu dan Pangenen.
“Melalui program CSR ini KOMIPO dan Cirebon Power berharap dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar,” ujar Lee.
Lee menambahkan, melalui program CSR ini KOMIPO berharap dapat memberi dampak signifikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Melalui program CSR ini, saya berharap program CSR tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar PLTU Cirebon,” kata Lee.
Dalam serangkaian program kemasyarakatan yang diinisiasi oleh KOMIPO dan PT Cirebon Power Services ini membangun sejumlah fasilitas nelayan di beberapa desa di Kecamatan Mundu dan Pangenan, seperti pembangunan lampu navigasi (suar) di muara Pengarengan Kec. Pangenan. Dan juga membangun dok perahu, di Desa Pengarengan Kec. Pangenan, Desa Waruduwur Kec. Mundu dan Desa Citemu Kec. Mundu.
Dua fasilitas lainnya yang dipenuhi oleh program CSR ini, yaitu membangun lampu penerangan jalan _solar cell _ (tenaga surya) di Desa Pengarengan, Desa Citemu dan Desa Waruduwur. Serta pembangunan tambatan perahu di Desa Mundu Pesisir Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon.
Komipo merupakan perusahaan asal Korea, yang merupakan salah satu investor di konsorsium pembangkit listrik Cirebon Power. Sementara PT Cirebon Power Services adalah anak perusahaan konsorsium, yang mengoperasikan pembangkit Cirebon Power Unit 1 berkapasitas 660MW. (rls/irgun)