CIREBON, fajarsatu.com – Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi stunting di Indonesia masih berada di angka 30,8%, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20%. Kondisi ini memerlukan perhatian serius karena berdampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak.
Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk menurunkan angka stunting, mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka di Desa Greged mengadakan seminar bertema “Pencegahan Stunting dan Pengembangan Potensi Tubuh” sebagai bagian dari program Kerja Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Acara ini berlangsung di di balai Desa Greged, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Pada hari Kamis (25/7/2024) lalu.
Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber ahli di bidang gizi dari Puskesmas Kamarang desa setempat Nurul Nisa Aisyah dan Dewan Pembimbing Lapangan Universitas Majalengka Dr. Yuyun Dwi Haryanti, M.Pd, sekaligus Dosen PGSD UNMA Selain itu, turut hadir perwakilan dari dinas kesehatan setempat dan tokoh masyarakat desa Greged.
Dr. Nurul Nisa Aisyah menjelaskan bahwa stunting bisa dicegah dengan pemenuhan gizi sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun atau yang dikenal dengan periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
“Asupan gizi yang baik selama 1000 HPK sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Ibu hamil harus mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang, termasuk protein, zat besi, asam folat, dan vitamin,” ujarnya
Sementara itu, Kepala Desa Greged, Ehom Hambali, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka terkait pencegahan stunting. “Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari mahasiswa. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat desa kami,” ujarnya.
Seminar pencegahan stunting dengan tema “Pencegahan Stunting dan Pengembangan Potensi Tubuh” ini merupakan langkah konkret dalam upaya penanggulangan stunting di Indonesia. Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan angka stunting dapat berkurang dan anak-anak Indonesia bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Kegiatan KKN-T ini juga menunjukkan peran penting mahasiswa dalam mendukung program kesehatan masyarakat dan membawa perubahan positif di lingkungan sekitarnya. (de)