CIREBON, fajarsatu.com – Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Majalengka (Unma) di Desa Greged Kecamatan Greged Kabupaten Cirebon, dengan melaksanakan program kerja pemberdayaan UMKM dan transformasi industri 4,0 pada pelaku UMKM di desa tersebut.
Di Desa Greged banyak sekali pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) namun banyak kendala yang dihadapi seperti sulitnya membut packing dan marketing dalam penjualan.
“Desa Greged banyak sekali pelaku UMKM rumahan yang harus dibantu, agar nanti bisa berkembang,” Ujar salah seorang Mahasiswa kepada media.
Dikatakannya UMKM adalah usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Di Desa Greged terdapat banyak usaha rumahan yang belum mengetahui digitalisasi terhadap pemasaran.
Setelah dilakukannya survei dan dari data perangkat desa sudah ada beberapa UMKM yang sudah berjalan di Desa Greged. Adapun beberapa UMKM yang ada di Desa Greged, seperti opak singkong.
Mahasiswa KKN – Universitas Majalengka yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Greged, Kecamatan Greged , menyambangi pelaku usaha mikro kecil menengah di wilayah desa tersebut pada Kamis (01/08/2024).
Digital marketing mampu menjadi solusi bagi konsumen untuk mengatasi permasalahan tersebut. Digital marketing mengedepankan kesederhanaan berbelanja tanpa harus mengeluarkan banyak pengorbanan, seperti tenaga, waktu, dan pengeluaran lain selain pembelian.
Model digital marketing dapat merespon lebih cepat dan menjadi gaya hidup masyarakat diera digitalisasi (Sari & Flores, 2020). Strategi pemasaran merupakan elemen penting yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha terkhusus UMKM.
Setelah melakukan pendataan dan menganalisis situasi di Desa Greged maka ditemukan salah satu UMKM yang saat ini sudah berjalan dan sudah dikenal oleh warga sekitar hanya saja dengan berbagai macam kekurangan dan keterbatasan yang ada.
Adapun Masalah yang dihadapi oleh UMKM tersebut merupakan permasalahan umum yang dihadapi oleh hampir seluruh bisnis baik mikro, kecil dan menengah.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, pemasaran produk dari opak singkong ini masih bersifat konvesional atau masih menggunakan cara pemasaran langsung dengan cara berjualan dari rumah ke rumah.
“Tentunya Pemasaran konvensional harus di upgrade dengan mengacu terhadap era digitalisasi sekarang, dengan tujuan produk lebih di kenal serta jangkauan pasar lebih luas.” Ungkapnya.
Para Mahasiswa juga melakukan inovasi dengan pembuatan logo yang bertujuan Produk Opak singkong dapat di kenal dengan ciri khas logo yang memiliki arti dan makna tersendiri. Selain itu mahasiwa KKN- T Universitas Majalengka Memiliki inisiatif merubah pengemasan produk dengan lebih menarik dan lebih modis dibandingkan dengan sebelumnya. Pada logo diberi catatan yang berisi foto produk dan nama produknya..
Hal ini menjadi daya tarik dari promosi dimana pengunjung dapat mengetahui informasi mengenai opak singkong yang di produksi oleh UMKM di desa Greged.
UMKM desa mempunyai peran cukup strategis pada pembangunan ekonomi. Selain di perkotaan, UMKM desa juga dipandang mempunyai prospek yang bagus di masa mendatang untuk pemulihan ekonomi.
Pemerintah selalu mendorong UMKM di ranah pedesaan untuk bisa maju dan bersaing dengan jenis usaha lain dalam kancah nasional maupun internasional.
UMKM desa memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beberapa di antaranya dapat menyumbang nilai PDB (Produk Domestik Bruto), bahkan di Indonesia, UMKM desa merupakan salah satu penyumbang terbesarnya.
UMKM desa juga bisa menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan ekonomi pada kelas kecil sampai menengah. UMKM di desa juga mampu mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan yang baru.
Dengan disambangi oleh Mahasiswa KKN-T Universitas Majalengka para pelaku UMKM di Desa Greged mengaku menjadi lebih terbantu, bertambah wawasan untuk memperluas. (rls/de)