SUMBER, fajarsatu.- Pertahankan adat leluhur, Pemdes Slendra Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon ,elakukan adat napak tilas jelang musim tanam. Masyarakat dan kaur pemerintahan desa langsung dipimpin kuwu mengelilingi perbatasan desa dengan berjalan kaki sejauh 22 km.
Adat leluhur tersebut terus dilestarikan guna memperkenalkan kepada masyarakat dan kaum muda seperti karang taruna untuk melihat batas-batas desanya. Luas desa yang mencapai 550 hektar dikelilingi sebagai napak tilas jelang musim tanam.
“Ini adat leluhur jelang musim tanam, meski terlambat karena adanya kemarau panjang. Biasanya napak tilas dilaksanakan bulan Oktober, tetapi karena kemarau panjang musim tanam baru bisa dilaksanakn sekarang bulan Desember, dan diawali dengan kegiatan Napak tilas,” papar kuwu Desa Slendra H. Sumarno kepada media saat kegiatan napak tilas, Kamis (26/12/2019).
Lanjut Sumarno, kegiatan tradisi napak tilas sudah rutin dilakukan setiap tahun jelang musim tanam. Napak tilas diikuti berbagai pihak dengan rasa kebersamaan para peserta mengelilingi batas desa, berbagai medan lintasanpun tak gentar dilalui.
“Kita memulai kegiatan tadi jam 7,30 pagi, dimulai dari Blok Sumur sawah perbatasan dengan Indramayu dan finis kembali ke Blok Sawah, akan selesai sekitar jam 14.00 siang. luas wilayah Desa Slendra sekitar 550 hektar dan diperkirakan untuk mengelilingi mencapai 22 KM,” lanjut Sumarno.
Diceritakan Sumarno, napak tilas adat desa yang harus terus dilestarikan, bertujuan untuk mempererat tali silahturahim antara masyarakat dan pemdes, serta masyarakat bisa mengetahui batas-batas desanya, seperti perbatasan dengan Indramayu dimana, perbatasan dengan desa lainnya dimana. (FS-4)