SUMBER,- fajar satu.- Puluhan warga BTN Green 2 Arjawinangun, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, menggrudug kantor PDAM Arjawinangun. Mereka menuntut air ke wilayahnya hampir tiga bulan lebih tidak pernah mengalir.
Mereka menuntut selama tiga bulan bahkan lebih air PDAM ke wilayahnya tidak mengalir sama sekali meski saat ini sudah memasuki musim hujan.
Bahkan yang membuat para konsumen PDAM tersebut merasa keberatan dan heran mereka harus membayar tiap bulannya sebesar Rp 70 ribu tanpa harus menikmati airnya.
Menurut salah seorang konsumen, Nurhasanah mengatakan, dirinya sampai saat hampir lima bulan tidak menikmati airnya PDAM di wilayahnya, tetapi harus membayar tiap bulannya.
“Saya sudah lima bulan tak menikmati air PDAM alias tak pernah keluar sama sekali hingga sekarang tetapi harus membayar Rp 70 ribu tiap bulannya. Ini perusahaan apa, saya harus memenuhi kewajiban membayar tiap bulannya tetapi hak saya mendapatkan air tidak pernah dapat,” katanya saat berada di Kantor Cabang PDAM Arjawinangun, Kamis (2/1/2020).
Lanjutnya, iapun bersama warga lainnya sudah beberapa kali mengadukan permasalahan itu namun jawabnya hanya nanti masih dalam perbaikan.
“Saat itu masih musim kemarau saya dan warga lainnya sangat memaklumi karena musim kemarau pasokan air kurang, tetapi saat ini sudah musim hujan, tetap saja air PDAM di wilayah kami tidak mengalir,” paparnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Yahya. Menurutnya, PDAM Arjawinangun bermain mata dengan hiburan wisata kolam renang yang berada di wilayah Arjawinangun.
“Sampai sekarang aliran air PDAM ke wilayah kami BTN Green 2 Arjawinangun tidak pernah mengalir. Meski saat ini sudah memasuki musim hujan tetap saja, dengan alasan sama karena kekurangan debit air. Kami menduga dialirkan untuk obyek wisata kolam renang di wilayah Arjawinangun,” ungkapnya.
Ia dan warga sangat berharap PDAM agar bisa memperbaiki pelayanan kepada pelanggannya karena hal ini sudah sangat lama sekali dan sudah beberapa kali dilaporkan, tetapi tidak pernah ada tindakan. (FS-4)