CIREBON, fajarsatu.- Pasca banjir yang melanda Kelurahan Kalijaga khususnya di RW 8 Kalijaga Kramat membuat Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak membuat dapur umum di komplek DSP3A.
Dari pantauan fajarsatu.com, terlihat Taruna Siaga Bencana (Tagana) memasak di dapur umum untuk didistribusikan ke warga yang terdampak banjir.
Kepala Bidang (Kabid) Sosial, Aria Dipahandi menjelaskan, kekuatan buffer stock hanya tiga hari karena ini stok tahun 2019, sedangkan buffer stock tahun 2020 belum turun. Kemampuan buffer stock hanya cukup tiga hari dengan asumsi korban 100 orang itu untuk makan 2 kali sehari.
Untuk mengantisipasi kekurangan buffer stock khususnya banjir susulan, kata Arya, [ihaknya sudah menghubungi provinsi dan meminta agar buffer stock turun ke Cirebon. Sebagai bentuk keseriusan piaknya akan jemput bola ke provinsi untuk 7-8 hari.
“Hari ini melalui dapur umum kami bersama Tanaga mengirim nasi bungkus untuk warga terdampak banjir di RW 3 RT 6, 7, 8 sebanyak 250 nasi bungkus,” bebernya.
Arta menjelaskan, keberadaan dapur umum ini akan berdiri sekitar 3-4 hari kedepan atau setidaknya sampai warga kembali rumahnya lagi dengan aman.
Lanjutnya, pertimbangan dapur umum di Dinsos karena faktor kebutuhan air bersih dan jarak tempuh tidak terlalu jauh. Selain itu, alat masak di dapur umum berasal dari buffer stock, tapi memang Kota Cirebon belum ada dapur umum lapangan (dumlap).
“Barang barang buffer stock yang ada saat ini terdiri dari beras kuintal, kornet 230 kaleng, biskuit 230 bungkus, Mie instans 1650 bungkus, susu kental manis 230 kaleng, kecap 230 botol, minyak goreng 240 liter, selain itu tersedia selimut 66 lembar,” bebernya.
Dalam aksi ini, Dinsos juga melibatkan relawan Tagana sebanyak 20 personil dari total 37 personil. Ketua forum koordinasi Tagana kota Cirebon, Subagio menjelaskan, Tanaga membantu warga terdampak banjir bahkan sebelum kejadian banjir Tanaga mulai siaga dari pukul 19.00 WIB langsung di lokasi karena tiap kelurahan ada relawan tagananya.
Peran Tagana, kata Subagio, lebih ke dukungan logistik melakukan asesment jumlah KK terdampak bencana untuk mendapatkan logistik berkoordinasi dengan KPBD, dan jumlah KK Terdampak bencana 280 KK. (FS-7)