SUMBER, fajarsatu.- Kembali terjadi di Kabupaten Cirebon, jembatan yang baru sebulan dibangun dan belum juga diresmikan kini ambles hingga tidak bisa dilewati. Padahal anggaran jembatan tersebut mencapai Rp 4,4 miliar.
Jembatan Baitul Hikmah yang berada di Blok Rembes, Desa Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Memiliki panjang 65 meter dengan lebar 4,5 meter, jembatan tersebut sebagai akses masyarakat untuk ke Pasar Tegalgubug.
Sejumlah masyarakat sangat menyayangkan hal itu terjadi karena anggran yang begitu besar namun pembangunan jembatan tersebut terkesan asal-asalan, karena kurang lebih satu bulan di bangun sudah ambles tidak bisa digunakan.
Ketua Projo Kabupaten Cirebon, Hj. Kuni Bukhori menyayangkan hal itu terjadi lagi di Kabupaten Cirebon. Menurutnya, hal itu semestinya tidak terjadi jika pelaksana pembangunan jembatan tersebut sesuai rancangan yang ada.
“Ini sangat disayangkan sekali padahal belum satu bulan dan belum di resmikan, jembatan itu sudah ambles, padahal anggarannya cukup besar. Ini menunjukan pengawasan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cirebon masih sangat kurang, sehingga pelaksana terkesan asal saja,” kata Hj. Kuni di kediamannya, Kamis (6/2/2020).
Ia sangat berharap Pemerintah Kabupaten Cirebon bisa lebih ketat dalam melakukan pengawasan kepada para pelaksana. Padahal sangat jelas dalam pembangunan jembatan tersebut tertulis ‘kegiatan ini didampingi Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon.
“Seharusnya Kabupaten Cirebon bisa lebih baik lagi dari sebelumnya, karena saat ini dalam pengawasan KPK, jangan sampai terulang kembali, Kabupaten Cirebon harus bersih dari praktek-praktek korupsi,” tandasnya.
Amblesnya jembatan tersebut juga ramai di media sosial (medsos) hingga tidak sedikit yang mengutuk keras pelaksana pembanguan tersebut seperti dalam akun Ali Fiqsyi Arafat.
Dalam statusnya’Ali Fiqsyi Arafat mencuit “Saya berharap KPK turun tangan usut tuntas sampai akar-akarnya…,”. cuitan tersebut mendapar berbagai macam komentar dari warganet. (FS-4)