MAJALENGKA, fajarsatu.- Warga empat desa yakni Desa Majasuka, Cisambeng, Buniwangi, Kecamatan Palasah dan Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya menuntut dana kompensasi dari pembangunan pabrik baja yang ada di pinggir Jalan Raya Cirebon-Kadipaten, tepatnya bersebelahan dengan Desa Majasuka.
Koordinator aksi, Yudi K. Hermawan mengatakan, pihaknya sudah lama memendam aksi tersebut, namun kali ini warga sudah kesal.
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut tiga poin, pertama pengajuan kompensasi untuk wilayah yang terdampak langsung oleh pembangunan pabrik. Kedua, perbaikan jalan dan ketiga penyerapan tenaga kerja harus melalui forum Karang Taruna di Desa terdampak.
“Sudah tiga bulan kami menahan-nahan untuk aksi audiensi ini. Boleh ada pembangunan, tapi kami sebagai warga harus jadi bahan pertimbangan, mengingat dampak pembangunan juga mengganggu warga terdampak,” ujarnya, ketika beres audiensi, Senin (26/8/2019).
Yudi menambahkan, saat ini yang datang ke lokasi pembangunan pabrik memang belum banyak yakni sekitar 50 orang. Namun, jika tak ada realisasi dari tuntutan warga, pihaknya siap mengerahkan lebih banyak massa lagi.
“Tuntutan kami katanya siap direalisasikan, mau dibicarakan lagi. Kami tunggu realisasinya,” ungkapnya.
Sementara itu, pelaksana harian pembangunan pabrik baja, Anton mengatakan pihaknya akan segera merealisasikan tuntutan warga. Namun sebelumnya pihaknya akan berkordinasi dengan pimpinannya lebih dahulu.
“Harapan kami, dengan adanya pembangunan ini warga bersabar. Karena ke depan, setelah berdiri pabrik, kami punya program CSR.” ungkapnya.
Anton menambahkan mengenai tuntutan warga empat desa itu, sifatnya bukan jangka panjang. Namun jangka menengah.
“Nanti kami buatkan sarana air bersih. Tentu akan kami perhatikan warga terdampak,” tandasnya. (FS-8)