CIREBON, fajarsatu.- Miris tugu proklamasi atau yang lebih dikenal Tugu Kejaksan Kota Cirebon kondisinya tak terawatt. Banyak kotoran manusia, bau pesing, sampah hingga bekas lem aibon, berserakan di sekitar tugu.
Hal tersebut terungkap saat sejumlah peggiat sejarah dan budaya tengah mempersiapkan tempat untuk perayaan renungan suci kemerdekaan di sebuah taman kecil yang mengelilingi tugu proklamasi itu
Sejarahwan dan budayawan Cirebo, Mustakim Asteja usai membersihkan taman mengatakan, kondisi taman kecil yang mengelilingi tugu proklamasi sepintas terlihat bersih.
Pemandangan miris dan bau tidak sedap itu baru ketahuan ketika memasuki areal taman dan ternyata banyak kotoran sampah bahkan di lokasi juga di temukan kemasan bekas lem.
“Miris lihatnya. Saat pembangunan Taman di Alun-alun Kejaksan berlangsung, sebaliknya taman kecil Tugu Proklamasi justru tak terawatt. Banyak kotoran manusia, air kencing, bekas ngelem,” ungkapnya, Kamis (15/08/2019).
Seperti diketahui, pada 15 Agustus 1945 lalu, Tugu Kejaksan ini menjadi tempat dr. Sudarsono membacakan Teks Pra Proklamasi Kemerdekaan RI yang ditulis oleh dr. Sultan Syahrir.
Pembacaan teks proklamasi di tugu Pensil (Proklamasi) Alun-alun Kejaksan ini disaksikan para pemuda di wilayah Cirebon.
Kemudian sore harinya dirayakan dan dilakukan baca kitab oleh masyarakat di daerah Palimanan dan Waled Cirebon timur.
“Berangkat dari peristiwa itu, hingga saat ini setiap tahunya selalu ada renungan suci tentang kemerdekaan oleh sejumlah komunitas yang di lakukan di malam hari,” katanya. (FS-4)