CIREBON, fajarsatu.- Profesi guru merupakan profesi yang futuristik. Profesi yang amal ibadahnya akan terus dicatat, bahkan hingga akhir hayat.
Hal tersebut diungkapkan Pj Sekda Kota Cirebon, Anwar Sanusi saat membuka Semarak Mahasiswa Tarbiyah (Semar) Dewan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Masa Khidmat 2019-2020 di Sport Hall Bima, Kota Cirebon, Senin, (2/9/2019).
“Jangan pernah menyesal memilih profesi guru. Saya bangga dengan Anda semua,” tegas Anwar. Seorang guru mengajarkan kepada seorang anak yang tidak bisa menjadi bisa.
“Dari tidak bisa membaca, tidak bisa berhitung, hingga akhirnya bisa melakukan keduanya,” ungkap Anwar.
Ini yang membuat amal ibadah seorang guru tidak ternilai bahkan akan terus dibawa hingga akhir hayat. Profesi guru merupakan profesi yang futuristik.
Profesi guru menurut Anwar merupakan profesi yang futuristik, profesi yang amal ibadahnya tidak ternilai dan akan terus dibawa hingga akhir hayat. Karena itu, Anwar kembali meminta kepada setiap mahasiswa baru untuk tidak menyesal memilih profesi sebagai seorang guru.
“Semoga mereka bisa menjadi guru yang baik, profesional dan amanah. Sehingga menghasilkan anak-anak yang baik juga,” harap Anwar.
Anwar juga menekankan, jika mahasiswa merupakan aset bangsa.
“Apalagi mahasiswinya,” ungkap Anwar.
Melihat banyaknya mahasiswa baru dari kalangan perempuan, Anwar kembali berpesan kepada mereka untuk menjadi mahasiswi dan belajar dengan baik. Karena nanti, mereka akan menjadi ibu rumah tangga dan menghasilkan keturunan yang baik.
“Faktor kromosom X sangat menentukan,” tegas Anwar. Itu juga mengapa saat Rasulullah SAW ditanyakan siapa yang harus dihormati, hingga tiga kali dijawab seorang ibu.
“Keempat baru abi (ayah),” ungkap Anwar. Terakhir, Anwar berpesan agar para mahasiswa tetap memiliki sifat humble.
“Tetap rendah hati, hormati orangtua,” pinta Anwar. Tujuannya tidak lain agar mendapatkan barokah dalam setiap langkah yang mereka lakukan.
“Mudah-mudahan ini awal untuk meniti karir yang lebih baik kelak,” ungkap Anwar. (FS-7)
