SUMBER, fajarsatu.- Budidaya jamur merang jelang musim hujan memang menguntungkan. Seperti yang dilakukan petani jamur merang di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Mereka merasa senang karena jamur merang akan mudah tumbuh di musim hujan.
Salah seorang petani Jamur merang Desa Bojong Kulon, Khaerul Anam mengatakan. dengan datangnya musim hujan sangat memudahkan untuk memproduksi jamur merang, dan ini sangat menguntungkan karena pasar terbuka lebar. Menurutnya Jamur merang saat ini masih sangat kekurangan.
“Sebelumnya kita buat rumah jamur atau biasa disebut Kumbung, dengan Kumbung yang ada suhu temperatur atau kelembaban yang bisa menentukan tumbuh tidaknya jamur bisa diatur, dan saat ini musim hujan sangat mendukung sekali,” paparnya kepada fajarsatu,com di kediamannya, Selasa (10/12/2019).
Khaerul mengungkapkan, dirinya saat ini memiliki 12 kumbung. Per kumbung, akunya, bisa menghasilkan 2 kwintal jamur merang denganharga Rp 40 ribu perkilo. “Pembelinya datang sendiri,” akunya.
Ia menjelaskan, budidaya jamur dengan menggunakan media kapas tersebut sangat mudah membuat, saat jelang musim hujan karena suhu bisa lembab. Jamur merang bisa tumbuh dengan baik pada suhu 29 derajat hingga 34 derajat.
“Saat musim kemarau budidaya jamur agak kesulitan mengingat suhu di musim kemarau bisa mencapai 40 derajat, sehingga menyulitkan tumbuhnya jamur, dan penghasilan jamurpun berkurang karena dalam satu kumbung yang tumbuh hanya sedikit,” ujarnya.
Terang Khaerul, proses produksi jamur merang dari mulai perendaman media kapas, kemudian di fermentasi dan penguapan hingga penaburan bibit memerlukan kesabaran dan keuletan hingga jelang panen.
Selesai penaburan bibit dalam waktu 12 hari jamur akan tumbuh, dua hari kemudian bisa langsung dipanen. Khaerul Anam bisa memanen jamur saat ini mencapai 50 kg perkumbung perhari dengan harga Rp 40 ribu perkilo. (FS-4)