CIREBON, fajarsatu.- Sebuah kisah sangat menarik untuk ditulis kembali. Dibumbui cerita cinta, maka kisah pun akan mengalir indah.
Setidaknya itulah yang ditulis Vidya Syahidah Hakimi saat kali pertama bertemu dengan sang suami, Sutan Aji Nugraha dalam bentuk novel yang diberi judul “Mengejar Cakrawala”.
Rencananya, novel tersebut akan segera diluncur dalam waktu dekat. Menurut Vidya, novel “Mengejar Cakrawala” ini digarap sejak awal perkenalannya dengan Aji Nugraha pada 2005 silam.
“Sejak mengenal Sutan Aji Nugraha di kampus biru FKIP Universitas Gunung Jati (UGJ). Saat itu, dia hanya sebatas mahasiswa pada umumnya, belajar dan bermain,” ungkap Vidya.
Pembelajaran di kampus tak cukup memberi ruang dan waktu untuk mereka bertemu serta saling mengenal dengan intensitas dialektika.
“Ya, pada ruang eksplorasi kemahasiswaanlah kami dipertemukan kembali, di situ saya lebih mengenal atau bahkan cenderung memahami ide gagasan secara komrehensif,” katanya.
Diakuinya, dirinya adalah seorang wanita yang jauh dari hingar bingar pendidikan plural, sekular dan demokratis. Pasalnya, sedari kecil ia bergaul di kalangan ustad dan ulama di pondok pesantren. Beruntungnya, Iya (sapaan akrab keluarganya) mengampuh pendidikan tinggi yang notabenenya kampus umum.
“Saya menemukan sebuah kebebasan berpikir tentang cita-cita kemanusiaan bahwa kami (manusia) harus menjadi subjek aktivitas sosial,” ungkap Vidya.
Untuk itu, Vidya merasa sangat bangga bisa menemani Sutan Aji Nugraha sejak darii kampus hingga sampai hari ini sebagai istri.
“Dia (Sutan Aji Nugraha) sejak dulu bukan siapa-siapa. Namun bagi saya, Sutan Aji Nugraha adalah sumber kebebasan yang hakiki dan tentunya Sutan Aji Nugraha tetap manusia seperti kita semua,” ucapnya.
Diakuinya, dirinya telah menuliskan semuanya dalam bentuk novel dengan diberi judul “Mengejar Cakrawala”.
“Semoga tulisan saya dan suami dapat menginspirasi Indonesia dari hal terkecil, yakni keluarga,” pungkas Vidya. (FS-2)