SUMBER, fajarsatu- Dampak wabah Covid-19 sudah mulai merongrong perekonomian masyarakat, terutama bagi pekerja harian lepas. Akibat masyarakat memilih tinggal di rumah sesuai anjuran pemerintah, imbasnya penghasilan mereka turun drastic.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi VIII DPR RI, Hj. Selly Andriyany Gantina buka suara. Ia mengatakan, soal kesejahteraan buruh yang akan atau sudah dirumahkan sehingga kebutuhan sandang, pangan dan papannya kedepan akan menjadi beban lebih bagi masyarakat.
“Pemerintah pusat perlu mengetahui data riil di daerah agar program yang diberikan nanti harus tepat sasaran,” kata Selly, Sabtu (28/3/2020).
Selly juga menekankan kepada Pemkab Cirebon untuk segera melakukan pendataan di luar masyarakat miskin yang memang sudah terdata dalam DTKS ( Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Pasalnya, kata dia, masih terdapat masyarakat miskin lainnya yang belum terdata atau berubah status dari sejahtera menjadi miskin akibat imbas dari Bencana Nasional Non Alam Covid-19 ini.
“Jangan cuma mendata masyarakat miskin versi DTKS saja, karena saya yakin masih banyak masyarakat miskin di luar data itu, belum lagi ada masyarakat yang tadi berstatus sejahtera menjadi miskin akibat bencana nasional non alam Covid-19, ini memang complicated tapi harus dicarikan solusinya,” tegasnya.
Dikatakannya, solusi dalam menangani persoalan ini memang harus muncul dari Pemkab Cirebon karena memahami sekali akan wilayahnya. Lanjut dia, pemerintah pusat tinggal membantu dari apa yang menjadi kebutuhan daerah.
“Karena kebijakan pemerintah itu bersifat general, agar semua wilayah bisa menjalankannya,” ucapnya.
Maka, peran koordinasi antara pemerintah daerah dan pusat supaya dapat segera menyelesaikan segala persoalan akibat wabah covid-19.
“Alhamdulillah hari ini saya turun ke Kabupaten Cirebon minimal bisa saya sinergikan, karena yang dibutuhkan sekarang adalah kebersamaan gotong royong untuk aksi kemanusiaan yang akan berdampak berat kalau pemda tidak serius menanggulangi dari awal,” tutupnya. (dave)