SUMBER, fajarsatu.- Seperti tahun sebelumnya Gebyar NETA One 2020 sebagai tajuk kegiatan yang digelar SMP Negeri 1 Tengah Tani Kabupaten Cirebon dalam mengaktualisasikan kreatifitas siswa di bidang seni budaya dan keterampilan disemarakan dengan pentas tari tradisional Cirebon sebagai kekuatan acara.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mulai 11-12 Maret 2020 dengan mengangkat tema “Berbasis Kearifan Lokal Kita Tumbuhkan Jiwa Wirausaha dan Cinta Terhadap Budaya Bangsa”.
Penampilan tunggal Maesaroh membawakan tari Topeng Rahwana menjadi pembuka acara. Suguhan tari topeng tradisonal Cirebon ini berhasil dibawakan secara dinamis hingga memukau segenap tamu undangan yang hadir.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Drs. Harsono, ada hal mendasar yang hendak diusung melalui kegiatan ini, pertama kegiatan ini memberikan wadah bagi kreatifitas dan keterampilan siswa.
“Sedangkan hal kedua melalui kegiatan ini Kami juga ingin mensosialisasikan hasil-hasil kemajuan yang telah dicapai serta fasilitas yang dimiliki sekolah selama ini kepada masyarakat, ” kata Harsono.
Acara Gebyar NETA One 2020 meliputi Bazaar dan Pameran Produk Kerajinan Siswa yang terdiri dari 22 stand, pementasan kreatifitas seni, Parade Kain Motif Batik Cirebon, Lomba Menggambar dan Mewarnai serta Olimpiade MIPA Tingkat SD yang diikuti oleh sebanyak 24 sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon yang diwakili Hj. Novi Komalasari, MPd dalam sambutannya mengatakan, tema yang diusung dalam acara Gebyar NETA ONE 2020 sangat positif, karena menggabungkan aspek kearifan lokal melalui suguhan tari-tari tradisional dalam kerangka global melalui identitas NETA ONE yang merujuk pada nama SMP Negeri 1 Tengah Tani.
“Semoga nilai-nilai luhur budaya sebagai identitas bangsa yang dimiliki masyarakat sejak dahulu dapat diwarisi oleh generasi saat ini dan juga mendatang,” kata Novi.
Gebyar NETA ONE 2020 memberi ruang bagi siswa untuk mengaktualisasikan kemampuannya di bidang seni dan budaya, khususnya kesenian daerah melalui sebuah pementasan, ada penilaian oleh guru atas penampilan yang disuguhkan hingga apresiasi yang diberikan sebagai motivasi.
Sementara itu untuk kemampuan lainnya para siswa didorong agar berani menampilkan kreatifitasnya melalui pembuatan produk atau barang-barang yang ramah lingkungan serta memiliki nilai ekonomis guna merangsang bakat kewirausahaannya. Seperti halnya pembuatan tas dari tutup botol bekas yang memperoleh perhatian besar dari pengunjung.
Acara kian meriah dengan penampilan dari beberapa kelompok siswa berikutnya yang menyuguhkan Tari Keris, Tari Sintren, Ronggeng Bugis serta Jaipong.
Ade Kuswandi, SPd selaku Ketua Panitia dan Waluya, SPd selaku pembina kesenian menyampaikan rasa puasnya atas penampilan kelompok siswa dalam acara ini. Semoga pelestarian kesenian dan budaya daerah yang dimulai dari sekolah ini memperoleh dukungan dari banyak pihak.
Harapannya pada tahun mendatang ada dukungan dari swasta melalui program CSR yang dapat mendukung kegiatan ini agar dapat terselenggara dengan lebih baik dan menjadi semacam kalender budaya yang memperoleh apresiasi positif dari masyarakat secara luas. (ricky)