KEJAKSAN, fajarsatu- PT Kereta Api Indonesia (Persero) siap melayani distribusi bahan pangan dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan di berbagai daerah.
“KAI siap mendistribusikan barang retail termasuk pangan seperti beras, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lainnya dengan aman, tepat waktu, dan efisien,” ungkap Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon, Luqman Arif, Selasa (21/4/2020).
Luqman menjelaskan, Rail Express merupakan layanan angkutan barang Station to Station dengan harga terjangkau yang tersedia di 60 stasiun di Pulau Jawa.
“Pelanggan cukup menyerahkan barang ke loket Rail Express di stasiun dan mengambilnya di loket Rail Express stasiun tujuan,” jelasnya.
Sesuai Permenkes No. 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19, disampaikan bahwa perusahaan transportasi logistik untuk bahan pangan masih dapat beroperasi tanpa pembatasan.
Luqman menambahkan, sebelumnya Rail Express telah melayani angkutan bahan pangan seperti telur dari Blitar ke Jakarta, bawang merah dari Nganjuk ke Jakarta, salak dari Purwosari ke Jakarta, sayur dan buah dari Malang dan Kebumen ke Jakarta dan Bandung, serta angkutan bahan pangan lainnya ke berbagai tujuan.
“Semoga layanan ini dapat membantu masyarakat yang ingin mendistribusikan barangnya pada masa Pandemi Covid-19,” ujarnya.
Pelayanan Rail Express untuk di wilayah Daop 3 Cirebon sendiri, dapat dilayani di 3 stasiun yang meliputi Stasiun Cirebon, Stasiun Cirebon Prujakan dan Stasiun Jatibarang.
“Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa pengiriman Rail Express dapat menyerahkan barang yang ingin dikirim melalui Loket Rail Express yang tersedia di 3 stasiun tersebut. Dengan Rail Express dijamin murah, pengiriman cepat, dan pasti aman,” jelas Luqman.
Untuk tarif, Rail Express menetapkan harga per satuan kilogram dan per tujuan, dimana pengiriman barang dapat dilayani di seluruh wilayah rel kereta api di Pulau Jawa. Adapun tarif dalam pelayanan Rail Express sebagai berikut :
Relasi Cirebon-Jakarta, tarif/Kg Rp 500 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 95 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 120 ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 145 ribu.
Relasi Cirebon-Semarang, tarif/Kg Rp 400 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 80 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 95. ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 115 ribu.
Relasi Cirebon-Surabaya, tarif/Kg Rp 800 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 155 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 185 ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 230 ribu.
Relasi Cirebon-Bandung, tarif/Kg Rp 200 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 40 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 50 ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 600 ribu.
Relasi Cirebon-Purwokerto, tarif/Kg Rp 300 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 60 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 70 ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 85 ribu.
Relasi Cirebon-Yogyakarta/Solo, tarif/Kg Rp 600 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 115 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 140 ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 170 ribu.
Relasi Cirebon-Madiun, tarif/Kg Rp 700 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 135 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 165 ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 200 ribu.
Relasi Cirebon-Malang, tarif/Kg Rp 1.000 sedangkan khusus pengiriman sepeda motor dengan kapasitas silinder <= 130cc dikenakan tarif Rp 190 ribu, kapasitas > 130cc <= 250cc dikenakan tarif Rp 235 ribu dan kapasitas > 250cc dikenakan tarif Rp 285 ribu.
Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19 KAI memaksimalkan angkutan barang dalam bisnisnya. Hal ini karena angkutan penumpang terus mengalami penurunan jumlah penumpang dan berimbas kepada pembatalan sebagian besar perjalanan kereta api.
“Di tengah menurunnya volume angkutan penumpang, KAI akan memaksimalkan lini angkutan barang menggunakan kereta api. Diharapkan KAI mampu mempercepat pendistribusian logistik yang dibutuhkan di berbagai daerah, termasuk logistik yang sangat dibutuhkan dalam rangka penanganan Covid-19,” tutup Luqman. (dave)