LEMAHWUNGKUK, faharsatu- Walaupun wabah Covid-19 masih terus membayangi, Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) Cirebon memastikan ekspor ikan 2020 khususnya skala semester I untuk wilayah Cirebon dan sekitarnya masih terus berlangsung.
Kepala (SKIPM) Cirebon, Obing Hobir As’ari SPi MP mengatakan, ekspor ikan masih tetap berjalan terus, bahkan selama sejak awal 2020 sampai sekarang pihaknya telah menerbitkan surat izin sebanyak 738 kali ekspor di wilayah kerja SKIPM.
“Selama empat bulan terakhir jumlah tonasenya mencapai 13.160 ton dengan nilai ekspornya Rp 503,109 miliar. Alhamdulillah ekspor ikan tetap jalan terus meskipun ada covid 19,” kata Obing di ruang kerjangnya, kemarin.
Ia menjelaskan negara tujuan ekspor di antaranya China, Amerika, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Thailand, Malaysia dan Arab Saudi.
Pada Februari ekspor, sempat turun karena Cina sempat di lockdown mengingat saat itu China belum nau menerima, tapi sekarang sudah berjalan lagi ekspor ke China, bahkan unit pengolahan ikan (UPI) masih beroperasi sehingga ekspor ikan tetap berjalan.
“Pada Februari saja yang sempet turun karena waktu itu China memilih lockdown melawan Covid-19,” bebernya.
Namun demikian, kata dia, pemeriksaan barang tetap mengacu protokol Covid-19 yang dilakukan oleh pegawai SKIPM di lapangan.
“Adapun jenis ikan yang di ekspor mulai dari Makarel, cumi, udang, rajungan kaleng, dan rata rata bentuknya frozen, kalaupun olahan paling udang branded,” pungkas Oding. (dave)