HARJAMUKTI, fajarsatu – PT Andalus Bangun Global Cirebon melaunching produksi air isi ulang Andalus Water 8+ yang beralamat di Jalan Gunung Salak Raya No. 106 Perumnas, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jumat (17/7/2020).
Launcing yang dilaksanakan secara sederhana ini diisi dengan syukuran dan doa bersama yang dihadiri warga sekitar.
Menurut owner PT Andalus Bangun Global Cirebon, H. Dede Muharam, Lc, produksi Andalus Water 8+ ini sudah berjalan selama dua tahun, namun belum dipasarkan secara umum karena pihaknya masih menunggu perizinan.
“Setelah menjalani berbagai tes di laboratorium akhirnya izin dan dinas terkait sudah keluar. Sebelumnya kami sudah memproduksi Amdalus Water 8+ dalam kemasan ukuran 330 ml dan 600 ml, namun hanya digunakan di lingkungan sendiri, belum dipasarkan secara bebas,” katanya.
Lanjutnya, syukuran yang diisi doa bersama ini sekaligus juga pembukaan perdana depot air isi ulang yang berlokasi di Jalan Gunung Salak Raya No. 106, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti.
Dijelaskan Dede, berbeda dengan depot air isi ulang lainnya, pihaknya hanya memproduksi air jenis Alkaline dan Reverse Osmosis (RO) dengan harga terjangkau.
“Kami berniaga di bidang air isi ulang dan lebih khususnya produksi Alkaline dengan kualitas yang sangat tinggi dan harga terjangkau,” ujar pria yang akrab disapa kang Dede Muharama (KDM) ini.
Alkaline, lanjutnya, memiliki ph 8+ meniliki keutamaan dan kelebihan dibanding air mineral isi ulang lainnya. Kelebihan tersebut antara lain memiliki zat besi sangat kecil sehingga sangat menyehatkan bagi tubuh.
“Sebenarnya, air alkaline mirip dengan air minum lainnya hanya perbedaannya kalau air minum biasa memiliki pH 7 atau netral, sedangkan air Alkaline memiliki pH di atas 8 sehingga sangat baik untuk pencernaan dan kesehatan badan kita,” jelasnya.
Diungkapnya, harga promosi untuk air Alkaline selama sebulan pihaknya menawarkan harga Rp 15 ribu per galon. “Harga promo air Alkaline Rp 15 ribu per galon berlaku selama sebulan sejak launching,” kata Dede.
Disebutkannya, perbedaan proses air Alkaline dengan air mineral biasa terletak pada proses pemilteran, yakni air bersih dari Gunung Ciremai difilter hanya 50 persen dari jumlah air yang dikirim.
“Misalnya kiriman per tangki air itu sebanyak 8.000 liter yang hanya bisa dijadikan air Alkaline 50 persen atau 4.000 liter,” ungkap Dede.
Padahal, lanjutnya, air yang dipesan dari perusaan air dari Gunung Ciremai Kuningan sudah cukup bagus, namun ketika diproduksi atau difilter menjadi air Alkaline hanya bisa terpakai 50 persen saja.
Selain air Alkaline, pihaknya juga menjual air mineral Reverse Osmosis (RO) tetapi dengan kandungan zat besinya lebih rendah dibanding air mineral isi ulang lainnya.
“Mudah-mudahan dengan mengkonsumsi air yang sehat, tubuh kita lebih kuat, khususnya di masa pademi Covid-19 ini lebih punya daya tahan yang lebih baik,” imbuh Dede. (irgun)