MUARA ENIM, fajarsatu –Akibat virus corona yang melanda negeri ini, sopir travel mengalami penurunan pendapatan. Keadaan ini mengharuskan para pekerja yang terkena dampak Cobid-19 ini untuk mencari pekerjaan lain untuk bertahan.
Selama Corona, salah satu warga bernama Muhammad Iqbal yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman Kabupaten Muara Enim, terpaksa beralih profesi sebagai pembudidaya ikan cupang.
“Selama pandemi Covid-19, pendapatannya sebagai sopir travel menurun karena penumpang sepi,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya, Senin (30/11/2020).
Iqbal mengatakan, pekerjaan baru yang digelutinya tersebut sudah menghasilkan berbagai jenis ikan cupang seperti nemo koi yang dibandrol Rp 25 ribu hingga Rp 500 ribu per ekor, white platinum Rp 50 ribu-Rp 500 ribu per ekor.
Kemudian ikan cupang jenis afatar antara Rp 250 hingga Rp 3 juta per ekor, black samurai Rp 25 ribu-Rp 500 ribu dan yang lainnya dengan harga yang cukup variatif.
“Hasil yang didapat untuk pengembangan ternak dan belanja kebutuhan keluarga. Sebelumnya saya bekerja sebagai sopir travel, namun akibat Covid-19 penumpang sepi hingga beralih bisnis yang memang hobi memelihara ikan,” katanya.
Iqbal berharap, dunia percupangan ini dapat menggeliat dan pemerintah memberikan dukungan dengan banyak melakukan kontes-kontes.
Penggemar Cupang, Amrullah mengaku, senang memelihara cupang karena, selain hoby bisa membuka peluang bisnis dan telah banyak mengoleksi berbagai jenis ikan cupang, karena menyenangkan
“Kiranya ajang percupangan ini akan semakin rame dan bisa mendatangkan rupiah serta melestarikan ikan-ikan kecil” harapnya. (vian)