Oleh: Widya Maulidiyah, SPd
Resensi Buku
Judul : Bulan Merah di Langit Emirat
Penulis : Syarofin Arba MF
Penerbit : Mekar Insani
Terbit : Oktober 2020
Jumlah Hal. : 258 halaman
PERJUANGAN kaum buruh migran senantiasa menarik untuk dikisahkan. Kehidupandan pekerjaannyasebagaipembantu rumah tangga (PRT) di negeri orangpenuh kompleksitas. Berbagai permasalahan pun muncul seperti teror, penganiayaan, pemerkosaan hingga pembunuhan.
Cirebon termasuk daerah yang banyak mengirimkan pekerja migran(TKW), namun sebagian besar bekerja sebagai PR. Mereka bekerja di berbagai negara, termasuk di negara Uni Emirat Arab. Permasalahan itulah yang diangkat oleh Syarofin Arba MF dalam novelnya yang berjudul “Bulan Merah di Langit Emirat”.
Lewat tokohnya, Masripah novel ini menyajikan perjuangan hidup dan upaya merubah nasibnyadi tanah Arab tersebut. Meski kenyataannya tidak mudah dan nyaris mengorbankan jiwa raga.
Selain pergulatan hidup buruh migran, dalam novelnya, Syarofin Arba juga menguak permasalahan kesenjangan sosial. Betapa kita masih banyak menemui persoalan kesenjangan sosial di tengah-tengah masyarakat.Demikian pula di daerah Kapetakan Kabupaten Cirebon yang menjadi kampung halaman Masripah.
Dalam novel ini dikisahkan bagaimana kehidupan Masripah sosok wanita desa yang tangguh dan mandiri. Ia lahir dari kalangan tak berpunya. Dampak dari keterjepitan ekonomi itu membuatnya tak bisa melanjutkan sekolah. Untuk mencari kerjapun sulit. Hingga akhirnya ia memilih menjadi buruh migran di negara asing.
Tetapi jalan tidak selalu lurus.Untuk sekedar menjadi PRTdi negeri orang saja ia mesti melewati berbagai macam rintangan dan tantangan,termasuk ditipu oleh agensi abal-abal. Belum lagi perlakuan kasar dan pelecehan seksual serta pandangan negatif dan merendahkan pekerjaannya sebagaipembantu atau babu.
Dengan berbagai macam rintangan dalam hidupnya tak membuat dirinya semakin melemah atau pasrah. Justru sebaliknya ia jadikan semuanya sebagai tantangan untuk bisa merubah nasib dan mewujudkan impian terbesarnya untuk bisa kuliah.
Cerita yang tersuguhkan oleh penulis dalam novel ini menjadi bukti bahwa tidak ada yang tidak bisa dilakukan dan diraih oleh siapapun. Tentu semua itu membutuhkan semangat juang yang tinggi serta mental yang tidak mudah goyah dan lemah.
Alur cerita di dalam novel tersebut tampak dikemas dengan baik dan rapih. Terlebih lagi penulis mampu memproyeksikan potret keadaan dua negara yang berbeda baik dari segi budaya, kondisi alam, hinggasetiap sudut kotanya.
Semua itu dapat dikemas dengan sangat informative serta terstruktur seolah-olah pembaca diajak untuk mengunjungi berbagai sudut kota dua negara. Demikian pula mampu menyuguhkan secara runtut lokasi-lokasi kota Dubai dan Abu Dhabi yang amat mengagumkan dengan gedung yang megah dan bahkan tertinggi di dunia.
Novel ini juga mengajak pembaca menyelami bagaimana budaya setiap kotanya sehingga pembaca mengetahui sedikit banyaknya negara Arab meskipun belum mengunjungi negara tersebut. Hal demikiantidak mungkin mudah dilakukan oleh penulis yang tidak memiliki kecerdasan bernarasi yang baik.
Namun Syarofin Arba MF mampu melakukan hal yang terbilang cukup sulit tersebut dengan mudahnya. Hal menarik dalam novel ini terdapat dimensi dakwah yang dikemas secara apik dan pesan moral yang banyak bertebaran disetiap alur ceritanya.
Novel “Bulan Merah di Langit Emirat” sangat layak untuk dibaca. Alur ceritanyatampak sederhana namun menarik dan menggugah jiwa. Syarofin Arba MF berhasil merefleksikan dinamika kehidupan TKW yang bercitra negatif.
Novel ini mampu membuka cakrawala baru yakni semangat dan perjuanganpahlawan devisadalam menggapai mimpi. (*)
(*) Widya Maulidiyah,SPd adalahstaf peneliti pada Lembaga Indramayu Institute