MAJALENGKA, fajarsatu – Ingin melepaskan penat di tengah hiruk pikuk Covid-19? Cobalah tenangkan diri anda di kesunyian alam Situ Sangiang. Situ ini berlokasi di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka.
Destinasi wisata alam yang berada di 1000-an meter di atas permukaan laut (mdpl) ini menawarkan sensasi tegakan hutan alam sejak pintu masuk hingga tepian bibir situ. Di lokasi berudara sejuk ini, pengunjung bebas menapakan kaki di bibir situ di antara rerimbun pepohonan besar.
Di sekitar lokasi itu pula terdapat makam Sunan Parung, Sultan Kerajaan Talaga Manggung. Jika berkenan, pengunjung diperbolekan berziarah tetapi harus didampingi kuncen yang siap mengantar ke lokasi makam.
Konon zaman dahulu kala, Situ Sangiang ini merupakan sebuah danau yang menyimpan tentang sejarah Kerajaan Talaga Manggung yang berdiri sekitar abad ke-14. Posisi Situ Sangiang berada di kawasan hutan lindung wisata alam.
Oleh penduduk setempat, Situ Sangiang sangat dikramatkan karena memiliki nilai sejarah. Karena itu, sebelum memasuki kawasan situ terdapat sebuah makam sunan yang dikenal dengan sebutan Sunan Parung.
Kembali ke masa kini, jikapun tidak berziarah, pengunjung bisa langsung menuju Situ Sangiang untuk menikmati panorama air yang dikelilingi hutan lebat.
Keasrian alam ditambah terpaan angin sejuk membuat pengunjung bakal betah berlama-lama seakan enggan pulang. Suasana hijaunya pepohonan dan birunya air situ, seolah membawa ke masa lampau yang tenang menyejukan.
Di tepian situ, telihat banyak ikan yang bergerombol. Konon, ikan-ikan di sini dikeramatkan sehingga jangan coba-coba ditangkap karena itu salah satu larangan atau pantangan di Situ Sangiang.
Pantangan lainnya, walaupun air situ terlihat jernih tetapi pengunjung dilarang berenang. Selaim itu, pengunjung juga dilarangmembuang sampah sembarangan, membuat api unggun, memancing, merusak alam dan masuk ke sembarangan tempat tanpa seizin kuncen.
Namun unuk sekedar berselfie ria masih diperbolehkan untuk sekedar kenang-kenangan bahwa pengunjung pernah mengijakan kaki di Situ Sangiang.
Untuk mencapai Situ Sangiang, pengunjung dapat menggunakan kendaraan dengan menempuh waktu perjalanan sekitar 60 menit, karena jarak obyek wisata Situ Sangiang sendiri kurang lebih 26 km dari pusat kota Majalengka.
Masih bingung? Pengunjung bisa bertanya ke masyarakat karena lokasi tersebut bagi masyarakat Majalengka sudah banyak dikenal, atau gunakan goolemap bila malu untuk bertanya. Gitu aja kok repot, kata Gus Dur.
Akses jalan menuju destinasi terbilang sudah baik dengan plang penunjuk jalan yang banyak sehingga dijamin tidak akan tersesat.
Sesampai di lokasi, disamping dapat menikmati panorama alam nan eksotis, terdpat pula sejumlah fasilitas lainnya yang dibutuhkan pengunjung, antara lain tempat parkir kendaraan yang cukup luas, toilet, mushola, warung wisata, gazebo dan spot foto instagenik.
Itulah Situ Sangiang, wisata alam yang diselimuti mistis kini telah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata alam yang wajib ikunjungi di Kabupaten Majalengka. Cekidot! (irgun)