MAJALENGKA, fajarsatu – Sebagai salah satu suplemen kesehatan, madu kini menjadi primadona bagi masyarakat untuk menjaga ketahanan tubuh di masa pandemi.
Dengan begitu, kesempatan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk perlebahan semakin terbuka lebar.
Selama pandemi virus korona baru, banyak orang amat memperhatikan kesehatan. Mulai dari berolahraga secara rutin hingga menjaga asupan tubuh, seperti mengonsumsi vitamin dan madu.
Melihat peluang seperti itu, pembudidayaan madu sangat prosfek untuk digalakkan. Seperti dikatakan Dikdik, yang sudah merintis usaha budi daya madu apis cerena yang terletak di Desa Sukadana Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka.
Dikdik yang bekerjasama dengan DKPP Kabupaten Majalengka, memiliki lahan budidaya sekitar 2 hektare ini tertanam sekitar 200 kotak (setup) indukan lebah penghasil madu murni. Menurut Dikdik sebagai pembudiya madu yang bergelut hampir 30 tahun di dunia madu, dari satu setup indukan lebah bisa menghasilkan sekitar setengah kilo madu murni.
“Hampir setiap dinas yang ada di Propinsi Jawa Barat, saya selalu mengisi (menyuplai) indukannya bahkan satu PT yang ada di Jawa Barat per tahun kontrak sampai 500 kotak (stup),” terangnya.
Hal serupa ditambahkan Nana Sumarna (Cep Toge). “Alhamdulillah dengan kemurnian madu apis cerena untuk saat ini konsumen cukup merasa puas bahkan melayani pemasaran bukan di tingkat kabupaten saja tapi sudah tingkat propinsi. Apalagi mengingat di masa pademi saat ini madu sangatlah bagus untuk dikonsumsi baik untuk anak-anak dewasa, laki-laki, perempuan, tua dan muda,” terang Nana.
Untuk saat ini perusahan madu apis cerena yang berada di wilayah Selatan Kabupaten Majalengka ini melayani penjualan porsi besar, kecil, serta melayani penjualan indukan lebah. Budidaya lebah madu apis cerena yang baik untuk kesehatan tersebut kini makin banyak diminati baik untuk konsumsi pribadi maupun peluang usaha budi daya di saat masa pandemi ini.
“Sebagai salah satu suplemen kesehatan, madu kini menjadi primadona bagi masyarakat untuk menjaga ketahanan tubuh di masa pandemi,” tukas Nana. (gan)