BANDUNG, fajarsatu – Garangnya mereka saat merampok sebuah toko grosir di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, kemarin. Namun setelah ditangkap, tampangnya berubah drastis, mendadak culun.
Mereka adalah ZZ, SG dan NK, tiga dari empat rampok yang beraksi di Toko Grosir Laksana, di Jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung pada Sabtu (28/8/2021) lalu.
Aksi mereka sempat viral. Betapa tidak, saat beraksi, mereka tak menggunakan penutup wajah dan terekam CCTV yang ada di TKP. Tak hanya itu, selain dilakukan di siang bolong, satu diantara mereka juga menodongkan dan mengokang senjata api kepada korban.
Tapi, keempat begundal itu dalam waktu kurang dari 12 jam sudah dibekuk oleh Satreskrim Polrestabes Bandung.
“Tiga dari empat pelaku berhasil kami tangkap. Satu lagi kini berstatus DPO. Mereka kami tangkap di kawasan Bojongsoang pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB,” ujar Wakasatreskrim Polresta Bandung Iptu Joko, Senin (30/8/2021).
“Berdasarkan dari keterangan dan petunjuk dari CCTV kita melakukan penyelidikan, Alhamdulillah sekitar pukul 22 di daerah Bojongsoang kita telah melaksanakan penangkapan terhadap tiga tersangka, satu masih DPO,” kata Joko.
Dalam penangkapan itu petugas juga turut melakukan penggeledahan di salah satu rumah tersangka.
Alhasil, petugas berhasil menemukan beberapa jenis peluru dan senjata api yang turut menjadi barang bukti.
“Senjata api dan peluru tersebut sempat digunakan pelaku saat melakukan aksi perampokan di toko grosir di Bojongsoang,” lanjut Joko.
Ada 250 butir peluru tajam di salah satu rumah pelaku. Menurut Joko, kini pihaknya akan selidiki asal muasal ratusan peluru tajam yang dimiliki perampok toko grosir di Bojongsoang tersebut.
“Ada 250 butir peluru tapi masih dalam penyelidikan kita dari mana sumber peluru tajam tersebut,” terang Joko.
Fakta lain terungkap, selain merampok toko grosir, kawanan rampok ini juga melakukan pemalakan ke sebuah SPBU, masih di kawasan Bojongsoang.
“Setelah selesai merampok toko, para pelaku ini juga melakukan pemerasan di sebuah SPBU,” lanjut Joko.
Menurutnya, saat perjalanan pulang para perampok ini meminta petugas SPBU untuk mengisikan bensin pada mobil mereka senilai Rp 150 ribu. Namun begitu para perampok ini hanya memberikan uang Rp 50 ribu. (byu)