KEJAKSAN, fajarsatu – Politeknik Kesehatana Bhakti Pertiwi Husada (Poltekes BPH) Cirebon resmi menjalin kerjasama dengan South East Asia Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMEO SEAMOLEC) dalam pengembangan kuliah jarak jauh.
Penandatanganan MoU dilakukan di Kampus Poltekes BPH di Komplek Pilang Setrayasa Kota Cirebon oleh Direktur Poltekes BPH, Roni Iryadi, SKM, M.Kes dan Direktur SEAMOLEC, R Alpha Amirrachman M.Phil, PhD disaksikan Dewan Pembina Yayasan dan para Dosen Poltekes BPH, Jumat (22/10/2021)
Usai penandatangan MoU, Direktur SEAMOLEC, R Alpha Amirrachman MPhil, PhD mengatakan, SEAMEO SEAMOLEC merupakan sebuah institusi yang bernaung di bawah Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) atau Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh di Asia Tenggara.
Ia menambahkan, penandatangan MoU dengan Poltekes BPH ini sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), persisnya pembelajaran revolusi industri 4.0 terkait dengan IT supaya para pendidik di Poltekes BPH bisa get up dengan perkembangan yang salah satu dengan pandemi ini harus dilakukan pembelajaran jarak jauh.
“Selain itu juga untuk kdepan proses pembelajaran hibrida antara IT dan tatap muka akan tetap berlangsung. Ini akan memudahkan terutama untuk praktek misalanya penampakan organ tubuh tidak lagi dalam bentuk fisik tetapi dalam bentuk digital yang bisa dilakukan kapan saja,” terang Alpha.
Ia berharap civitas akademika bisa kekerjasama dengan antusias apa yang dibutuhkan di Poltek BPH supaya pihaknya bisa memberikan yang tepat sesuai kebutuhan.
Sementara, Direktur Poltekes BPH, Roni Iryadi, SKM, M.Kes mengatakan, MoU yang dilaksanakan ini dalam upaya pencapaian Indikator Kinerja Utama yang sudah ditentukan oleh Kemendikbud RI.
“MoU hari ini lebih pada peningkatan mutu dan kualitas di civitas akademika mulai dari dosen lalu media pembelajaran dan outputnya itu tentunya sesuai dengan visi yakni menghasilkan lulusan yang profesional, berkarakter, beretika dan mempunyai daya saing global di tahun 2029 melihat perkembangan teknologi saat ini,” paparnya.
Dikatakannya, program ini tidak hanya untuk dosen dan kemahasiswaan tetapi lebih ke Tri Dharma Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyaraka serta pengembangan ke luar negeri. (irgun)